Cara Mudah Membedakan Sampah Organik, Anorganik, dan B3

Pisahkan sampah sesuai jenisnya
Sumber :
  • https://pin.it/4E5Nbxp3Q

Lifestyle, VIVA Bali – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghasilkan berbagai jenis sampah, seperti sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Namun, tidak semua orang memahami cara memilah sampah dengan benar. Padahal, membedakan jenis sampah sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung proses daur ulang. Berikut adalah perbedaan dari ketiga jenis sampah yang perlu dipahami untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

3 Bahasa Komunikasi Penting Saat Liburan ke Bali

 

1.  Sampah Organik

Ritual Pagi Di Bali Yang Cocok Untuk Menyegarkan Harimu

 

Sampah organik, kunci pupuk alami terbaik!

Photo :
  • https://pin.it/4z6tnm4Js
Limbah Plastik Impor Menjadi Bahan Bakar Pabrik Makanan di Indonesia

 

 

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup dan dapat terurai secara alami melalui proses biologis. Contohnya meliputi sisa makanan, kulit buah dan sayur, daun-daunan kering, serta kotoran hewan.

 

Sampah organik memiliki ciri-ciri, yaitu mudah membusuk dan dapat dijadikan kompos karena berasal dari bahan alami. Untuk penanganannya, sampah organik sebaiknya dikomposkan atau diolah menjadi pupuk agar tidak mencemari lingkungan.

 

2. Sampah Anorganik

 

Pemilahan sampah anorganik

Photo :
  • https://pin.it/4pwPuSdmG

 

 

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan nonhayati dan sulit terurai secara alami. Contoh sampah anorganik meliputi plastik, kaleng, kaca, kertas, dan kardus. Sampah jenis ini tidak mudah membusuk dan biasanya berasal dari bahan buatan manusia.

 

Sampah anorganik dapat didaur ulang atau digunakan kembali jika dipilah dengan benar. Oleh karena itu, penting untuk mengumpulkan sampah anorganik secara terpisah agar proses daur ulang dapat berjalan dengan baik.

 

3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

 

Penumpukan sampah B3

Photo :
  • https://pin.it/2DDEgQhfi

 

 

Sampah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, serta berpotensi membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Contoh sampah B3 meliputi baterai bekas, obat-obatan kedaluwarsa, pestisida, dan lampu neon.

 

Sampah B3 mengandung zat kimia berbahaya dan dapat mencemari lingkungan jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, sampah B3 harus dibuang melalui fasilitas pengolahan limbah khusus dan tidak boleh dibuang sembarangan.

 

Membedakan sampah organik, anorganik, dan B3 sangatlah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Mulailah dari diri sendiri dengan memisahkan sampah sesuai jenisnya di rumah, lalu ajak keluarga dan masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan.