Fenomena Anomali Visual, Bagaimana Gambar Absurd di Media Sosial Mengancam Perkembangan Kognitif Anak

Karakter tungtung sahur
Sumber :
  • https://vsthemes.org/en/wallpapers/memes/71648-tung-tung-tung-sahur.html

Lifestyle, VIVA Bali – Di media sosial, makin banyak gambar absurd dan aneh menjadi viral: hiu pakai sepatu, pesawat bermuka buaya, manusia dengan kepala berbentuk cangkir kopi, atau pohon berkaki raksasa. Mungkin tampak lucu dan unik bagi orang dewasa, tetapi ternyata ada bahaya tersembunyi di balik tren gambar-gambar ini untuk anak-anak.

Dijamin Efektif, Begini Cara Menghilangkan Bau Badan

Apa itu "anomali visual"?

 

5 Ide Usaha Ternak Antimainstream

Anomali visual adalah istilah untuk menyebut gambar, objek, atau fenomena yang tidak sesuai dengan logika, tidak wajar, atau melanggar aturan normal yang biasa kita lihat, namun tetap ditampilkan dalam bentuk visual. Gambar-gambar ini sering dibuat dengan bantuan AI image generator seperti Midjourney, DALL-E, atau aplikasi sejenis, yang mampu menggabungkan konsep acak menjadi gambar realistis.

 

Camilan Cepat Saji Eropa Utara Yang Cocok Untuk Diet

Gambar-gambar ini mudah viral karena:

 

- Menarik perhatian secara instan

 

- Membuat orang berhenti scrolling karena efek "kok bisa?"

 

- Memancing reaksi lucu, heran, atau bahkan takut

Bahaya tersembunyi di balik gambar anomali

 

Tanpa disadari, gambar-gambar yang terlihat sepele ini bisa membawa dampak negatif pada perkembangan anak:

 

1. Batas logika menjadi kabur Anak-anak bisa sulit membedakan mana nyata, mana fantasi. Mereka mulai percaya hal aneh itu mungkin terjadi, yang bisa membingungkan pemahaman mereka tentang dunia nyata.

 

2. Melemahkan kemampuan berpikir kritis Terlalu sering melihat gambar absurd membuat anak jarang berpikir "kenapa" atau mencari alasan. Mereka terbiasa menerima informasi tanpa bertanya atau memverifikasi.

 

3. Mencederai fitrah estetika Anak mulai menganggap "semakin aneh, semakin bagus." Mereka kehilangan rasa menghargai keindahan yang wajar dan proporsional.

 

4. Membuka jalan ke konten dark web Dari gambar absurd, anak bisa terdorong ke dark meme, lalu ke konten disturbing tanpa sadar. Ini berbahaya dan bisa traumatis.

 

5. Menurunkan empati dan kepekaan sosial Sering menertawakan gambar absurd membuat anak kurang empati. Mereka akan menganggap keanekaan atau kekurangan itu lucu, bukan sesuatu yang perlu direspons dengan empati.

 

6. Anak terbiasa konsumsi konten ekstrem Anak mudah bosan dengan konten biasa. Mereka terus mencari yang lebih aneh dan ekstrem, yang bisa menjadi awal kecanduan konten ekstrem.

Cara mengatasi jika anak sudah terpapar anomali visual

 

1. Ajak ngobrol santai dan diskusi Ciptakan ruang diskusi terbuka tanpa menghakimi untuk memahami persepsi anak tentang konten yang mereka lihat.

 

2. Jelaskan mana fantasi, mana realita Bantuan anak memahami perbedaan antara dunia nyata dan dunia fantasi dalam gambar-gambar tersebut.

 

3. Batasi screen time dan atur konten Tetapkan batasan waktu layar yang sehat dan manfaatkan fitur kontrol orang tua untuk menyaring konten.

 

4. Arahkan ke tontonan/konten edukatif Kenalkan anak pada konten yang bukan hanya menghibur tapi juga mendidik dan mengembangkan keterampilan berpikir.

 

5. Dampingi saat anak menonton atau main gadget Kehadiran orang tua saat anak menjelajahi dunia digital sangat penting untuk memberi panduan langsung.

 

6. Latih berpikir kritis dengan tanya jawab sederhana Ajukan pertanyaan seperti "Menurutmu, apakah ini bisa terjadi di dunia nyata? Mengapa?" untuk mendorong anak menganalisis apa yang mereka lihat.

 

Dampingi anak saat berselancar di dunia digital. Bukan melarang, tapi membimbing dan mengarahkan. Imajinasi itu penting, tapi arah lebih penting. Jangan biarkan anak tumbuh dalam dunia anomali tanpa logika.