Mengapa Ferrari Gagal Bersinar di F1? Mengulik Penyebab Keterpurukan Scuderia

Gaya Hidup, VIVA Bali –Ferrari adalah salah satu nama paling legendaris di dunia Formula 1. Dengan sejarah kemenangan yang panjang, ekspektasi penggemar selalu tinggi di setiap musim. Namun, performa Ferrari di musim ini kembali menuai sorotan setelah serangkaian hasil mengecewakan.

Dikutip dari laman Liga Olahraga, Charles Leclerc yang sempat memimpin di GP Hungaria gagal mempertahankan posisi terdepan. Tim Ferrari mengaku tidak memahami sepenuhnya penyebab kegagalan tersebut, meskipun strategi balapan dan kondisi mobil menjadi faktor yang diduga berperan.

Analisis dari Performance Drivers Club mengungkap bahwa masalah utama Ferrari bukan hanya pada kecepatan mobil, tetapi juga konsistensi performa. Mobil Ferrari kerap menunjukkan potensi di sesi kualifikasi, namun gagal mempertahankannya di balapan. Hal ini diperburuk oleh strategi pit stop yang tidak efektif, membuat mereka kehilangan posisi penting di lintasan.

Menurut Scuderia Fans, kelemahan Ferrari musim ini juga terletak pada pengelolaan ban dan efisiensi aerodinamika. Mobil SF-24 dinilai kurang optimal dalam menghadapi variasi kondisi cuaca dan lintasan, sehingga sulit bersaing dengan rival seperti Red Bull dan McLaren.

Laporan dari Memorandum Disway menyebutkan bahwa SF-24 memiliki “kelemahan tersembunyi” pada sistem pendinginan dan pengaturan sasis. Masalah ini membuat mobil sulit mempertahankan performa puncak dalam balapan panjang.

Sementara itu, GP Mania menyoroti perjalanan panjang Ferrari yang nyaris meraih gelar juara, namun kembali kalah oleh McLaren di paruh akhir musim. Konsistensi tim pesaing dan strategi yang lebih matang membuat Ferrari tertinggal dalam perebutan poin.

Keterpurukan ini menjadi pelajaran penting bagi Scuderia. Untuk kembali ke jalur kemenangan, Ferrari perlu membenahi aspek teknis dan manajerial, mulai dari pengembangan mobil, strategi balapan, hingga pengambilan keputusan di pit wall.

Halaman Selanjutnya

Dikutip dari laman Scuderia Fans, Ferrari harus menggabungkan inovasi teknis dengan konsistensi strategi agar bisa kembali bersaing di puncak klasemen. Tanpa perubahan signifikan, mimpi mengulang kejayaan masa lalu akan sulit terwujud.