Anak Sering Lupa dan Sulit Fokus? Coba Terapkan 5 Tips Jenius Ini di Rumah!
- https://www.pexels.com/photo/blue-jeans-3036405/
Lifestyle, VIVA Bali – Perkembangan otak anak adalah proses yang dinamis dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan serta kebiasaan sehari-hari. Karena itu, peran orang tua sangat krusial dalam membentuk kecerdasan dan kesehatan mental anak sejak usia dini.
Dikutip dari Hindustan Times, Selasa, 22 Juli 2025, menurut dr. Vivek Barun, Konsultan Senior Neurologi dan Epilepsi di Artemis Hospital, India, kebiasaan sederhana yang dilakukan orang tua di rumah mulai dari pola makan, tidur, aktivitas, hingga komunikasi berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang otak anak.
Berikut adalah lima hal penting yang disarankan oleh dr. Barun untuk membantu mengoptimalkan kecerdasan anak:
1. Asupan Nutrisi yang Ramah Otak
Pola makan yang seimbang dan kaya nutrisi adalah fondasi penting dalam perkembangan otak anak. Nutrisi seperti asam lemak omega-3, zat besi, dan antioksidan membantu meningkatkan fokus, daya ingat, dan kontrol emosi anak.
Makanan seperti ikan, kacang lentil, telur, buah beri, dan sayuran hijau sebaiknya menjadi bagian dari menu harian anak. Sementara itu, makanan olahan, camilan tinggi gula, dan minuman berkafein perlu dibatasi karena dapat mengganggu fungsi kognitif dan suasana hati anak.
2. Aktivitas Fisik Harian
Olahraga tidak hanya penting untuk kesehatan tubuh, tetapi juga meningkatkan aliran darah ke otak. Hal ini dapat memperkuat daya pikir dan memperbaiki suasana hati anak. Aktivitas seperti bersepeda, berenang, berlari, atau menari sangat disarankan.
“Anak-anak sebaiknya aktif bergerak minimal 60 menit setiap hari,” ujar dr. Barun.
3. Batasi Waktu Layar, Perbanyak Aktivitas Fisik dan Kreatif
Terlalu sering menatap layar (gadget, TV, tablet) dapat menghambat kemampuan berbicara, memperlambat pertumbuhan otak, serta mengganggu pola tidur. Sebagai gantinya, anak-anak disarankan bermain di luar rumah, membaca buku, mengerjakan teka-teki, atau bermain peran yang bisa merangsang daya imajinasi mereka.
4. Tidur Berkualitas
Tidur cukup dan berkualitas sangat penting untuk konsolidasi memori dan regulasi emosi. Anak usia 6 hingga 12 tahun disarankan untuk tidur antara 9 hingga 12 jam setiap malam.
Orang tua perlu memastikan anak tidur di waktu yang konsisten, menghindari paparan layar menjelang tidur, dan menciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman.
5. Bangun Hubungan Emosional yang Positif
Komunikasi yang terbuka dan hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak sangat membantu perkembangan otak sosial dan emosional anak. Sering mengajak anak berbicara, mendengarkan dengan perhatian, serta memberi rasa aman akan meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak dalam menghadapi tantangan.
“Anak-anak yang merasa didukung secara emosional akan memiliki perkembangan otak yang lebih optimal dan cara berpikir yang lebih sehat,” kata dr. Barun.
Membentuk anak yang cerdas dan tangguh tidak selalu memerlukan fasilitas mahal. Kunci utamanya ada pada konsistensi orang tua dalam memberikan nutrisi seimbang, waktu berkualitas, dan stimulasi positif setiap hari.
Dengan lima langkah sederhana ini, setiap orang tua punya kesempatan untuk mencetak generasi masa depan yang lebih kuat, sehat, dan cemerlang.