Mobil Terkena Banjir? Segera Lakukan Ini Sebelum Rusak

Segera Lakukan Penanganan pada Mobil yang Terkena Banjir
Sumber :
  • ackodrive.com / Team Ackodrive

Lifestyle, VIVA Bali – Banjir bukan hanya merugikan secara materi, tetapi juga bisa merusak kendaraan, terutama mobil yang terendam air. Banyak pemilik mobil yang langsung menyalakan mesin tanpa tahu risikonya. Padahal, mobil kena banjir bisa mengalami kerusakan fatal jika tidak ditangani dengan benar.

Ibu Hamil Sebaiknya Mengonsumsi Kacang-Kacangan Ini!

Penanganan mobil banjir perlu dilakukan secepat mungkin. Air yang masuk ke dalam mesin, sistem kelistrikan, atau interior bisa menyebabkan masalah jangka panjang. Oleh karena itu, penting memahami langkah penanganan yang tepat sejak awal.

1. Jangan Langsung Nyalakan Mesin Setelah Terendam

Kesalahan terbesar saat mobil terendam banjir adalah langsung mencoba menyalakan mesin. Jika air masuk ke ruang bakar, tindakan ini justru memperparah kerusakan. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mesin.

Bayaran Fantastis, Ini Deretan Aktor Korea dengan Gaji Selangit Per Episode

Lebih aman untuk menyeret mobil ke tempat kering dan menunggu teknisi memeriksanya secara menyeluruh. Hindari juga membuka kap mesin tanpa perlindungan, karena masih ada risiko korsleting dari sistem kelistrikan.

2. Lepaskan Kabel Aki untuk Cegah Korsleting

Langkah cepat yang bisa dilakukan setelah mobil terendam banjir adalah melepas kabel aki, terutama terminal negatif. Ini penting untuk mencegah korsleting listrik yang bisa memicu kerusakan lebih besar pada sistem elektronik mobil.

Mau Kuliah ke Luar Negeri ? Yuk Intip Jadwal Liburnya Dulu !

Kabel aki yang dibiarkan terhubung berisiko mengalirkan arus ke komponen yang basah. Dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak ECU (Electronic Control Unit) dan sistem sensor lainnya

3. Cek dan Keringkan Interior Secara Menyeluruh

Interior mobil yang terkena banjir bisa menimbulkan bau tidak sedap dan memicu tumbuhnya jamur. Segera keluarkan karpet, jok, dan pelapis lainnya untuk dijemur di bawah sinar matahari. Gunakan vacuum cleaner untuk menyedot sisa air dan kelembapan dari kabin.

Jika mobil dilengkapi jok berbahan fabric, pastikan benar-benar kering sebelum dipasang kembali. Lembab yang tersisa bisa memicu masalah baru seperti karat atau jamur di bagian dasar mobil.

4. Periksa Oli dan Bensin dari Kontaminasi Air

Perawatan pasca banjir juga mencakup pengecekan oli mesin dan bahan bakar. Jika warnanya berubah menjadi keputihan atau terlihat seperti susu, itu pertanda air telah masuk ke dalam sistem.

Menggunakan oli yang terkontaminasi bisa merusak komponen internal mesin. Gantilah oli dan filter secepat mungkin agar performa mobil tidak terganggu dan kerusakan bisa dicegah.

5. Cek Semua Sistem Kelistrikan dan Sensor Mobil

Mobil modern menggunakan banyak sensor elektronik yang sensitif terhadap air. Saat mobil terendam, sistem ini sangat rentan rusak. Lakukan pengecekan terhadap lampu, audio, AC, dan sensor mesin.

Jika salah satu sistem bermasalah, sebaiknya segera bawa ke bengkel resmi atau teknisi terpercaya. Jangan mencoba memperbaiki sendiri jika tidak paham sistem kelistrikan mobil.

6. Bawa ke Bengkel untuk Pemeriksaan Menyeluruh

Setelah penanganan awal dilakukan, tahap penting selanjutnya adalah membawa mobil ke bengkel resmi. Bengkel akan memeriksa kondisi mesin, transmisi, sistem rem, dan bagian kaki-kaki mobil secara menyeluruh.

Teknisi profesional juga bisa memastikan apakah ada bagian yang harus diganti atau masih bisa diselamatkan. Dengan perawatan menyeluruh, kerusakan jangka panjang akibat banjir bisa dihindari.

 

Mobil kena banjir bukan berarti harus langsung rusak parah jika ditangani dengan cepat dan tepat. Mulai dari mematikan mesin, melepas aki, hingga mengecek kondisi oli dan interior, semua langkah ini penting dilakukan sebelum mobil dibawa ke bengkel. Dengan pemahaman yang benar, kamu bisa menghindari kerusakan besar dan biaya perbaikan yang tinggi.