Wanita Wajib Tahu! Ini Gejala Serangan Jantung yang Tidak Disadari
- https://idn.freepik.com/foto-gratis/aching-young-blonde-female-engineer-wearing-uniform-keeping-hands-on-chest-with-closed-eyes_13833554.htm
Kesehatan, VIVA Bali – Ketika berbicara tentang serangan jantung, banyak yang langsung membayangkan pria paruh baya dengan nyeri dada hebat. Namun, kenyataannya justru mengejutkan: penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia.
Fakta ini disampaikan oleh ahli jantung Dr. Dimitry Yaranov, MD. Sayangnya, pemahaman masyarakat terutama wanita mengenai penyakit jantung masih dibayang-bayangi oleh mitos dan miskonsepsi. Dr. Yaranov mengungkapkan delapan fakta penting yang seharusnya diketahui setiap wanita untuk melindungi jantungnya.
1. Bukan Hanya Penyakit Pria
Selama ini, penyakit jantung sering dianggap sebagai "penyakit laki-laki". Padahal, data menunjukkan bahwa lebih banyak wanita meninggal karena penyakit jantung daripada penyakit lainnya, termasuk kanker.
2. Gejalanya Tidak Selalu Nyeri Dada
Berbeda dengan pria, wanita bisa mengalami gejala yang lebih samar dan mudah diabaikan, seperti kelelahan ekstrem, mual, pusing, nyeri di leher atau rahang, dan sesak napas. Ini membuat diagnosis sering terlambat dan penanganan tidak tepat sasaran.
3. Lebih Mematikan untuk Wanita
Risiko kematian dalam tahun pertama setelah serangan jantung lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Ini disebabkan karena gejala yang tidak dikenali dan rendahnya kesadaran untuk segera mencari pertolongan medis.
4. Deteksi Dini Bisa Tertipu
Struktur pembuluh darah wanita berbeda, termasuk dalam cara pembentukan plak di arteri. Akibatnya, tes jantung konvensional yang dirancang berdasarkan studi pada pria bisa gagal mendeteksi penyakit pada wanita.
5. Stres Emosional Berperan Besar
Kesehatan emosional sangat memengaruhi jantung wanita. Stres, kecemasan, dan depresi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung, namun seringkali diabaikan baik oleh pasien maupun tenaga medis.
6. Risiko Meningkat Pasca-Menopause
Hormon estrogen memberikan perlindungan alami terhadap penyakit jantung. Setelah menopause, penurunan kadar estrogen menyebabkan peningkatan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan akhirnya serangan jantung.
7. Perawatan Darurat Kurang Merata
Wanita cenderung lebih sedikit menerima tindakan penyelamatan nyawa seperti pemasangan stent atau CPR, walaupun memiliki indikasi medis yang sama seperti pria. Ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam pelayanan medis yang perlu diperbaiki.
8. Penyakit Jantung Bisa Dicegah
Kabar baiknya, penyakit jantung dapat dicegah. Dengan pola hidup sehat seperti olahraga teratur, menjaga pola makan, berhenti merokok, mengelola stres, dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, risiko bisa ditekan secara signifikan.
Penting bagi wanita untuk memahami bahwa penyakit jantung bukan hanya masalah pria. Mengenali gejala, menjaga gaya hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan berkala adalah langkah nyata untuk menyelamatkan nyawa.
Dalam banyak kasus, deteksi dini dan kesadaran akan tanda-tanda kecil dari tubuh bisa menjadi pembeda antara hidup dan mati. Jangan abaikan sinyal dari tubuh Anda—karena jantung wanita pun butuh perhatian khusus.
Jika Anda merasa mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, lebih baik waspada daripada terlambat.