Buat yang Suka Ciumin Kucing Wajib Baca Sih! Fakta yang Tidak Disangka Tentang Bulu Kucing!
- https://images.app.goo.gl/kytFABGt7p1UAjLc8
Fakta Unik, VIVA Bali – Siapaa nih yang disini memilihara kucing? Atau yang suka banget sama kucingg? Ya sepertinya kebanyakan memeilihara atau suka pada kucing yaa? Lagian jugaa siapaa sih yang bisa menolak kelucuaann dan keimutan dari makhluk penuh bulu bernama kucingg kann. Dan kadang saking lucu dan imutnya kadang jadi pengen cubit-cubit, apalagi kalau gemuk dan bulu tebah wahh makinngemeshinn gaa sihh, bahakan gak banyak juga yang peng cium kucingg saking gemeshnyaa. Atau bahkan memang diantara kalian udah sering begiru sama kucing, suka cubit-cubit dan cium-ciumin? Wah wahh, memang sihh beberapa menganggap kaya itu hal yang wajar dan udah biasa juga yaa, dan banyak juga yang ngelakuin. Cuman kalian tahu gak fakta tentang bulu kucing yang kalian ciumi itu?
Mungkin beberapa juga pernah mendengar seperti, “hati-hati sama bulu kucing, bisa bikin sesak napas! Bahaya” beberapa orang juga sering banget nanyain tentang hal ini “emang seberbahaya apa sih bulu kucing? Emang beneran bisa bikin sesak napa atau lainnya? Atau cuman mitos aja?”.
Sebagian pencinta kucing, selain merawat seperti memberi makan, dan lain-lain, juga penting banget loh bagi kita buat tahu soal fakta medis ilmiah di balik bulu-bulu halus si majikan berbulu itu. Karna kenyataannya, ada beberapa resiko yang bisa banget mempengaruhi kesehatan kita!
Jadi baca sampai akhir biar faham gimana sih bulu kucing itu, bahaya atau engga?
Bulu Kucing Bisa Menyebabkan Alergi?
Kalian pasti tau kan, gak sedikit orang yang terkadang alergi sama kucing, nah itu penyebabnya apa sih? Menurut American Lung Association, bulu kucing itu dapat membawa serpihan kulit mati (dander), air liur, dan bahkan urin yang mengandung protein alergik seperti Fel d 1. Yang dimana protein ini dapat memicu reaksi alergi seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair sampai gatal-gatal! Hal seperti ini adaa pada setiap kucing, jadi bisa dibayangkan jika kucing yang rumahan atau yang dipelihara saj bulu bisa membawa hal yang seperti ini apalagi kucing liar.
Apa Beneran Bisa Bikin Sesak Napas?
Bulu kucing itu meskipun yah jarang tertelan atau terhirup, namun kalau sering melakukan interaksi kaya mencium itu pasti ada kemingukinan untuk tertelan atau terhirup. Dan bulu kucing yang tertelan atau terhirup itu bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan pernapasan. Tertutama pada penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Dilansir dri CDC, individu yang mengalami gangguan pernapasan sebaiknya yah jangan terlalu melakukan banyak kontak dengan hewan peliharaan berbulu seperti kucing ini. Jadi untu statement “Bulu Kucing Bisa Bikin Sesak Napas” itu benar ya dan bukan mitos!
Yah jika kalian suka melakukan kontak yang terlalu dekat seperti sampai suka mencium kucing terlalu sering. Sehingga ya bukan berhati bulu kucing langsung bikin kita sesak napas, kalau kita sewajarnya seperti hanya mengelus dan tidak terlalu sering melakukan kontak yang terlalu dekat bulu kucing tidak akan sampai seperti itu.
Jadi Kucing Wajib Dimandin Terus?
Meski dari yang tertulis di atas kucing tuh kaya kotor dan bawa banyak hal-hal yang lain, kucing sebenarnya juga rajin loh bersihin diri lewat jilatan. “Kalau gitu dia udah bersih sendiri dong? Gak perlu bersihin lagi?”. Eitss, kucing itu juga perlu mandi loh, apalagi kalau kucingnya aktif dan suka main.
Dilansir dari American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), kucing itu disarankan buat di mandiin tiap 4-6 minggu sekali, iya bener meski gak terlalu sering cuman kucing harus tetep dimandikan supaya tetap aman dan terjaga kebersihannya. Dan juga memandikan kucing itu tidka boleh asal harus pakai shampoo khusus kucing juga agar kulit kucing bisa terhindar dari iritasi dan juga supaya bulunya kuat dan tidak cepat rontok.
Nah supaya lebih aman lagi dari bulu-bulu gembul yang harus paling diperhatikan juga kebersihan kita, seperti cuci tangan setelah membelai atau meneyntuh kucing jangan bolehin kucing tidur di kamar atau bantal, kalaupun mau bisa disiapkan tempat khusus atau rutin buat ganti seprai dan ngebersihin tempatnya setelah kucingnya pindah.
Sebagai tambahan juga bia sesekali dilakukan pengecekkan berkala ke dokter hewan buat mastiin kalau kucing benar benar sehat, dan yah jangan terlalu berlebihan lah, walau merasa gemeshhh bangett tetep dibatasin jangan terlalu sering. Dengan begitu kucing dengan bulunya yang haluss dan teball juga tetap aman buat kitaa dehh.