Bau Nyale, Ritual Mistis Putri Mandalika yang Mendunia

Tradisi, VIVA Bali –Indonesia dikenal kaya akan tradisi dan budaya yang unik. Salah satunya adalah Tradisi Bau Nyale di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ritual ini tidak hanya pesta rakyat, melainkan juga simbol kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.

Bau Nyale berasal dari bahasa Sasak “bau” berarti menangkap, sedangkan “nyale” adalah sejenis cacing laut yang muncul setiap tahun pada bulan Februari–Maret. Masyarakat percaya bahwa “nyale” merupakan jelmaan Putri Mandalika, sosok putri cantik yang rela berkorban demi mencegah peperangan antar raja.

Seperti yang dikutip dari jurnal Triwikrama, masyarakat Sasak memaknai tradisi ini bukan sekadar menangkap cacing laut, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap legenda Putri Mandalika dan identitas budaya Lombok.

Nilai Mistis, Sosial, dan Budaya

Tradisi Bau Nyale menyimpan beragam nilai luhur:

1.   Nilai spiritual

     Mengajarkan penghormatan terhadap alam dan pengorbanan Putri Mandalika.

Halaman Selanjutnya

2.   Nilai sosial