Harmoni Tari Janger yang Ceria dan Sarat Makna Tradisi

Dinamika Tari Janger Sebagai Ekspresi Anak Muda Bali
Sumber :
  • Ikartini, Yvonne Kustiadi/ Pinterest Link: https://pin.it/6io3gfIFp

Gumi Bali, VIVA Bali – Di antara warna-warni seni pertunjukan Bali, Tari Janger tampil sebagai representasi semangat muda yang riang dan menyatu dengan tradisi. Tarian ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ruang bagi generasi muda untuk berinteraksi melalui seni yang harmonis.

Mengenal Jiwa Ksatria dalam Gerak Tari Baris Bali

Tari Janger merupakan tari pergaulan yang berkembang di Bali dan biasanya dibawakan oleh 10 hingga 16 penari secara berpasangan. Tersebar di berbagai daerah seperti Denpasar, Bangli, Badung, hingga Tabanan, tarian ini punya ciri khas tersendiri sesuai selera masyarakat setempat.

Tari ini diperkirakan muncul sekitar abad ke-20 sebagai perkembangan dari Tari Sanghyang. Awalnya, gerakan Janger terinspirasi dari aktivitas kelompok remaja yang bernyanyi bersama untuk mengusir lelah saat bekerja.

Pesona Jalak Bali dan Ancaman Nyatanya

Di Desa Metra, Bangli, pertunjukan Janger sering berakhir dengan para penarinya mengalami kerawuhan atau trance, menjadikan nuansa sakral hadir di tengah pertunjukan hiburan. Sementara itu, di daerah Sibang, Badung, Janger diiringi dengan Gamelan Gong Kebyar, dikenal sebagai Janger Gong.

Uniknya, di wilayah Tabanan, Tari Janger turut menampilkan sosok "jenderal Belanda" yang memberikan komando, menghadirkan improvisasi teatrikal yang membuat pertunjukan semakin hidup. Ragam bentuk ini menunjukkan bagaimana masyarakat Bali mengadaptasi Janger sesuai konteks budaya lokalnya.

Udeng Bali, Simbol Kehormatan Lelaki Pulau Dewata

Gerakan dalam Tari Janger terbilang sederhana namun energik, menggambarkan suasana hati muda-mudi yang sedang dimabuk asmara. Para penari saling menyanyikan lagu Janger secara bersahutan, menciptakan harmoni vokal yang berpadu indah dengan iringan tetamburan dan gender wayang.

Tari Janger tidak hanya bertahan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai cerminan kekayaan budaya yang terus hidup dalam masyarakat Bali. Keberadaannya yang lentur dan mudah disesuaikan membuat Janger tetap relevan di berbagai era dan tempat.

Halaman Selanjutnya
img_title