Hadiri Ground Breaking Bali Benoa Marina, Wamenpar Tekankan Pentingnya Jaga Pembangunan Pariwisata Indonesia
- Dok. Pemprov Bali/ VIVABali
“Proyek ini adalah milestone dalam pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi pusat marina tourism di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan destinasi wisata bahari kelas dunia, seperti Labuan Bajo, Karimunjawa, dan Raja Ampat, Indonesia membutuhkan infrastruktur marina yang bertaraf internasional dan Bali adalah titik awal yang sangat tepat,” kata Prasetyo.
Ia menyebut, Bali sebagai destinasi global memiliki posisi strategis untuk pengembangan yacht tourism.
“Sebelumnya belum ada marina di Indonesia yang dikembangkan dengan pendekatan standar internasional. Bali sangat cocok menjadi hub utama marine tourism. Potensi ekonomi dari layanan marina ini sangat besar,” lanjut Prasetyo.
Ia menambahkan, kapasitas marina yang akan dibangun berkisar antara 180–220 berth, dan dapat ditingkatkan hingga maksimum 500 berth. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN, Bali Benoa Marina diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus simbol kemajuan sektor pariwisata bahari nasional.
Sementara itu, Giri Prasta menyampaikan, harapan besar terhadap proyek strategis tersebut. Ia meminta agar pembangunan tidak hanya berorientasi pada investasi dan pariwisata, tetapi juga memberikan ruang yang luas bagi pemberdayaan masyarakat lokal.
“Kami berharap proyek ini menjadi kantong-kantong ekonomi baru bagi masyarakat Bali, khususnya di sekitar Benoa. Libatkan UMKM lokal, berdayakan nelayan dan pekerja lokal, sehingga manfaat ekonomi bisa dirasakan secara langsung oleh rakyat,” tegas Giri Prasta.
Selain itu, ia juga berpesan kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) agar tetap menjaga kelestarian biota laut dan keindahan alam bawah laut. Giri Prasta menilai proyek Bali Benoa Marina merupakan bagian dari transformasi Pelabuhan Benoa menjadi BMTH yang telah dicanangkan pemerintah.