Paket Stimulus Ekonomi 2025 Prabowo Siap Serap 3,55 Juta Pekerja
- Biro Setpres RI
Jakarta , VIVA Bali –Presiden Prabowo resmi meluncurkan Paket Stimulus Ekonomi 2025 , menargetkan 3,55 juta lapangan kerja melalui penanaman kembali perkebunan, koperasi, nelayan, dan karya padat.
Presiden Prabowo Subianto menancap gas melalui Paket Stimulus Ekonomi 2025 yang menyasar penyerapan energi kerja secara masif.
Dengan target pembukaan 3,55 juta lapangan kerja dalam dua tahun, program ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan ketahanan desa.
Pengumuman ini dilakukan seusai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta yang dipimpin Presiden Prabowo, didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
“Tadi dibahas dengan Presiden tentang paket penyerapan energi kerja dari program unggulan pemerintah. Program ini dirancang tidak hanya sebagai stimulus ekonomi, tetapi juga strategi jangka panjang untuk meningkatkan penyerapan energi kerja, ketahanan pangan, dan kemandirian ekonomi desa,” ujar Airlangga. Senin, 15 September 2025.
Paket ekonomi ini mengusung lima program inti, yang dikenal dengan istilah 8+4+5, yang fokus pada koperasi, perikanan, dan perkebunan rakyat.
1. Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
Program ini menjadi tulang punggung paket penyerapan energi kerja.
Hingga September 2025, terdapat lebih dari 81 ribu koperasi berbadan hukum.
Pemerintah menargetkan 681 ribu orang terserap pada tahap awal, dengan total potensi mencapai 1,38 juta tenaga kerja hingga Desember.
Koperasi Desa Merah Putih ini dijalankan di bawah koordinasi Kemenko Pangan dan dirancang untuk memperkuat perekonomian desa.
2. Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP)
Sektor perikanan mendapat perhatian khusus. Tahun ini, 100 desa nelayan yang ditargetkan mampu menyerap 8.645 tenaga kerja.
Program jangka panjang menargetkan 4.000 titik KNMP dengan potensi penyerapan 200 ribu orang, dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
3. Revitalisasi Tambak Pantura
Pemerintah menargetkan revitalisasi tambak seluas 20 ribu hektar, yang diperkirakan mampu membuka 168 ribu lapangan kerja baru .
Proyek ini diharapkan meningkatkan produktivitas perikanan lokal sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
4. Modernisasi Kapal Nelayan
Modernisasi 1.000 unit kapal nelayan dengan berbagai kapasitas (30 GT–2.000 GT) menjadi program strategi lainnya.
Langkah ini diproyeksikan menyerap 200 ribu tenaga kerja, khususnya untuk pelaku usaha BUMN dan sektor perikanan yang ada.
5. Penanaman Kembali Perkebunan Rakyat
Program andalan paket ini adalah penanaman kembali perkebunan rakyat di lahan seluas 870 ribu hektare.
Komoditas prioritasnya meliputi tebu, kakao, kelapa, kopi, mete, dan pala.
Targetnya, program ini membuka 1,6 juta lapangan kerja baru dalam dua tahun.
Selain menciptakan lapangan kerja, program ini juga mendorong hilirisasi produk, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat ketahanan pangan serta energi.
Airlangga menegaskan, penanaman kembali bukan sekadar mengganti tanaman tua dengan bibit baru, tetapi bagian dari transformasi besar yang memungkinkan petani terlibat dalam rantai industri hulu-hilir, tidak hanya sebagai pemasok bahan mentah.
Dengan total 3,55 juta lapangan kerja dari lima program unggulan, paket ini diharapkan memberikan efek domino positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Presiden Prabowo ditugaskan untuk menyiapkan lapangan kerja bagi rakyat, terutama di sektor perkebunan, perikanan, dan koperasi, untuk memperkuat perekonomian desa dan daerah.
Program-program ini akan berjalan paralel mulai tahun 2025, menciptakan peluang bagi berbagai kalangan, mulai dari tenaga kerja muda, pekerja sektor padat karya , hingga petani dan nelayan.
Paket ekonomi ini sekaligus menjadi jawaban pemerintah terhadap pengurangan lahan sekaligus langkah strategis memperkuat ketahanan ekonomi nasional.