Menteri P2MI Resmikan 25 Desa di NTB Sebagai Desa Migran Emas

Peresmian Desa Migran Emas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5103209/menteri-p2mi-resmikan-desa-migran-emas-di-ntb

Mataram, VIVA BaliKementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) meresmikan Desa Migran Emas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 11 September 2025. Desa Migran Emas ini disebut-sebut sebagai langkah konkret dalam memberikan perlindungna terhadap pekerja migran di Indonesia.

 

25 Desa Migran Emas di NTB yang diresmikan di antaranya Desa Jenggrik Utara, Desa Anjani, Desa Pemongkong, Desa Pringgasela, Desa Suradadi, Desa Kalijaga Timur, Desa Wanasaba, Desa Barok Toyang, Desa Telaga Waru, Desa Medana, Desa Rempek, Desa Sambik Bangkol, Desa Tegal Maja, Desa Taniga, Desa Gemel, Desa Gerunung, Desa Mapin Baru, Desa Labuan Burung, Desa Batu Putih, Desa Kebon Kayu, Desa Kuripan, Desa Woro, Desa Sari, Desa Wawonduru, dan Desa Kuripan Utara.

Menteri P2MI, Mukhtarudin, yang didampingi Wakil Menteri P2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla dan Christina Aryani, menghadiri secara virtual peresmian Desa Migran Emas di Provinsi NTB dari kantor Kementerian P2MI, pada Kamis, 11 September 2025.

Dalam sambutannya, Menteri P2MI, Mukhtarudin, mengapresiasi Pemprov NTB, hingga pemerintah kabupaten dan kota di NTB, serta seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung terbentuknya Desa Migran Emas tersebut.

"NTB dikenal sebagai daerah pengirim pekerja migran yang tangguh, bahkan menempati urutan keempat terbanyak secara nasional. Ribuan warga NTB telah mengharumkan nama bangsa sekaligus menopang ekonomi keluarga dan daerah," kata Mukhtarudin.

Ia mengungkapkan tingginya penempatan pekerja migran Indonesia saat ini masih mendapat tantangan serius, yaitu seperti maraknya kasus penempatan nonprosedural yang berpotensi menimbulkan eksploitasi, kekerasan, hingga perdagangan orang. Karenanya, negara mesti hadir bahkan mulai dari desa.

"Desa Migran Emas dibentuk untuk memastikan perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia dilakukan sejak awal proses migrasi. Desa menjadi gerbang pertama informasi, pelatihan, dan keterampilan, sehingga pekerja migran bisa berangkat dengan aman dan kembali dengan sejahtera," sambungnya.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, masyarakat, hingga keluarga pekerja migran Indonesia untuk bergandengan tangan menjadikan NTB sebagai contoh keberhasilan migrasi aman dan prosedural.

"Dengan semangat kebersamaan, saya yakin NTB bisa menjadi teladan bagaimana bangsa ini melindungi warganya, baik di tanah air maupun di luar negeri," beber Mukhtarudin.