BPBD Catat Kerugian Banjir di Bali Tembus Rp28,9 Miliar
- https://bali.antaranews.com/foto/388509/tim-sar-gabungan-gelar-operasi-pencarian-korban-banjir-di-bali
Peristiwa, VIVA Bali –Bencana Banjir yang melanda Bali sejak Rabu, 10 September 2025, tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat total kerugian sementara akibat kerusakan bangunan mencapai Rp28,9 miliar.
Kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar, khususnya kawasan perdagangan Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari. Sebanyak 474 unit kios, los, dan ruko rusak dengan estimasi kerugian mencapai Rp25,5 miliar.
"Kerugian di sektor perdagangan cukup signifikan karena banyak aktivitas usaha lumpuh total," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya. Jumat, 12 September 2025.
Selain wilayah Denpasar, kerusakan juga ditemukan di Tabanan dengan 29 bangunan rusak senilai Rp3 miliar, serta Bangli dengan tiga bangunan rusak senilai Rp292 juta. Sementara kerusakan di Karangasem dan Gianyar masih dalam proses verifikasi.
Secara keseluruhan, banjir menyebabkan 163 titik genangan, 64 tanah longsor, 35 pohon tumbang, dua jembatan putus, tiga ruas jalan rusak, dan 21 tembok jebol. Infrastruktur umum yang rusak ini membuat akses warga terganggu, terutama di wilayah perdesaan.
BPBD Bali menegaskan angka kerugian masih bisa bertambah seiring dengan pendataan lebih lanjut. "Ini baru estimasi awal. Verifikasi di lapangan masih berjalan, terutama untuk bangunan rumah warga dan fasilitas umum," ujar Agung Teja. Seperti dilansir dari antaranews.com.
Walau demikian, kondisi pengungsian mulai membaik. Tercatat 186 warga masih berada di enam posko di Denpasar, sementara di Jembrana ada 250 warga di dua posko.