Bali Jagadhita 2025 Tawarkan 14 Proyek Investasi Potensial Termasuk Hilirisasi dan Ekonomi Hijau

Bali Jagadhita Investment Forum 2025.
Sumber :
  • Dok Bank Indonesia / VIVA Bali

Denpasar, VIVA Bali – Investasi merupakan engine of growth ekonomi Bali. Selama lima tahun terakhir kontribusi investasi terhadap perekonomian Bali mencapai 30%. 

Untuk itu Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali berkolaborasi mendorong akselerasi investasi berkualitas sebagai bagian dari Tranformasi Ekonomi Kerthi Bali melalui penyelenggaraan Bali Jagadhita Investment Forum 2025. 

Kegiatan Bali Jagadhita Investment Forum 2025 menawarkan 14 proyek investasi potensial yang mencakup berbagai sektor, termasuk hilirisasi dan ekonomi hijau. 

Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Indra Gunawan Sutarto menyampaikan, dengan target realisasi investasi yang meningkat 181,1% dari target 2024 menjadi sebesar Rp45,6 triliun pada 2025, Bank Indonesia mengajak investor domestik dan global untuk berinvestasi di Bali. 

Ia menyebut, pada 2024, realisasi investasi di Bali menunjukkan kinerja yang impresif dengan realisasi investasi sebesar Rp 36,5 triliun (225%) dari target yang sebesar Rp16,2 triliun.

"Menguatnya investasi tentu memberikan multiplier effect, termasuk penciptaan lapangan kerja baru," ujarnya.

Realisasi investasi Bali sepanjang 2024 mampu membuka penyerapan tenaga kerja sebanyak 53 ribu orang. 

Meskipun menunjukkan kinerja yang baik, masih terdapat sejumlah tantangan kinerja investasi Bali yakni dominasi realisasi investasi di wilayah Bali Selatan. 

Sebesar 81,5% realisasi investasi di Bali terpusat di Kabupaten Badung, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar. Tantangan lainnya yakni masih terpusatnya investasi pada sektor tersier. 

94% realisasi investasi di Bali didominasi oleh sektor tersier diantaranya meliputi pembangunan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. 

"Terselenggaranya Bali Jagadhita Investment Forum 2025 diharapkan dapat menjadi katalis investasi berkualitas di Bali, khususnya diversifikasi sektor investasi Bali yang selama ini didominasi oleh sektor tersier," kata Indra Gunawan, Kamis, 19 Juni 2025.

Indra menjelaskan, berbagai proyek investasi potensial unggulan yang dipromosikan pada showcasing dan presentasi Bali Jagadhita Investment Forum, merupakan hasil kurasi Bali Investment Challenge 2025. 

Pendalaman lebih lanjut terkait proyek dilakukan melalui sesi one on one meeting antara project owner dan calon investor yang diikuti lebih dari 25 calon investor dari berbagai negara, termasuk Duta Besar Kerajaan Bahrain, Duta Besar Republik Belarus, Penjabat Duta Besar Georgia, dan konsulat jenderal, serta atase dari berbagai negara sahabat. 

14 proyek investasi potensial dari berbagai kabupaten/kota dan lembaga di Bali antara lain,  ekosistem electric vehicle, revitalisasi Bandara Letkol Wisnu, jaringan utilitas terpadu, kopi arabika, Singamandawa Kintamani, Kebun Raya Gianyar, Anjungan Cerdas Rambut Siwi, Pembangkit Listrik Tenaga Solar, Bukit Teletabis.

Budidaya Rumput Laut, Sentra Pengolahan Mackarel, Revitalisasi Pasar Induk Gadarata Singasana, Fasilitator Produk UMKM, Kawasan Industri Terpadu Bali 6.0, dan Sistem Penyediaan Air Minum Ayung Sarbagita. 

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi Dedi Latif  menyampaikan, terdapat tiga hal yang menjadi kunci keberhasilan investasi yakni perizinan, regulasi, dan daya saing. 

Dedi turut menegaskan hilirisasi menjadi perhatian pemerintah untuk mendorong investasi yang berkualitas.