Panduan Lengkap Merawat AC Mobil Agar Tetap Dingin dan Awet
- https://www-sunautoservice-com.translate.goog/about-us/shop-talk/signs-your-cars-ac-system-needs-service/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=imgs
Otomotif, VIVA Bali – AC mobil bukan sekadar fitur kenyamanan, melainkan juga penentu kualitas udara di dalam kabin. Terutama di iklim tropis seperti Indonesia, AC mobil yang dingin dan bersih menjadi kebutuhan utama. Namun, sering kali AC mobil terasa kurang dingin atau mengeluarkan bau tak sedap akibat kurangnya perawatan. Padahal, merawat AC mobil sebenarnya cukup mudah jika dilakukan secara rutin. Berikut panduan lengkap cara merawat AC mobil agar tetap dingin, awet, dan bebas masalah.
1. Jangan Merokok di Dalam Mobil
Merokok di dalam kabin dapat mempercepat kerusakan filter kabin dan evaporator. Asap rokok mengandung partikel halus yang bisa menempel di sistem sirkulasi AC, menyebabkan bau tak sedap dan menyumbat komponen AC. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, maka biaya perbaikan AC bisa jauh lebih besar daripada sekadar penggantian filter (Autoexpose.org, 2024-08-11).
2. Rutin Membersihkan Filter Kabin
Filter kabin berfungsi menyaring udara sebelum masuk ke dalam kabin. Bila filter ini kotor, sirkulasi udara jadi tidak optimal dan bisa membuat AC kurang dingin. Idealnya, filter kabin dibersihkan setiap 10.000 km atau diganti setiap 20.000 km, tergantung kondisi lingkungan (Caruser.net, 2023-11-20).
3. Gunakan AC Secara Bijak
Menyalakan AC langsung dalam suhu paling dingin saat mobil baru dinyalakan bisa membuat beban kerja kompresor meningkat. Sebaiknya, nyalakan AC setelah mesin stabil dan atur suhu secara bertahap. Hindari pula mematikan mesin saat AC masih menyala karena dapat mempersingkat umur kompresor (Auto2000.co.id, 2023-09-18).
4. Lakukan Servis AC Berkala
Servis AC idealnya dilakukan setiap 20.000 km atau setahun sekali, tergantung pemakaian. Pemeriksaan biasanya mencakup pembersihan evaporator, penggantian filter kabin, pengisian ulang freon jika perlu, serta pengecekan kompresor dan fan. Servis berkala ini sangat penting untuk mencegah kerusakan besar (Suzuki.co.id, 2024-05-05).
5. Cek Freon dan Kondisi Selang
Freon adalah zat pendingin utama dalam sistem AC. Jika tekanan freon turun, maka suhu udara yang dihasilkan juga akan berkurang. Ciri-ciri freon berkurang antara lain AC kurang dingin meski kipas masih bekerja. Kebocoran freon bisa terjadi pada selang atau sambungan pipa. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan tekanan freon minimal setahun sekali (Lifepal.co.id, 2023-11-10).
6. Hindari Menyalakan AC Saat Jendela Terbuka
Kebiasaan menyalakan AC saat jendela terbuka bisa menyebabkan udara luar masuk dan membebani sistem pendinginan. AC jadi bekerja lebih keras dan membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Selain itu, debu yang masuk bisa mempercepat kotoran menempel pada evaporator (Mobil123.com, 2024-01-25).
7. Parkir di Tempat Teduh
Meski terkesan sepele, parkir di bawah terik matahari dalam waktu lama bisa menyebabkan suhu kabin naik drastis. Saat AC dinyalakan, butuh waktu lebih lama untuk menurunkan suhu kabin, sehingga kompresor harus bekerja lebih keras. Ini bisa mempercepat ausnya komponen AC (Carmudi.co.id, 2023-10-11).
AC mobil komponen penting untuk kenyamanan berkendara
- https://www.istockphoto.com/id/foto/sistem-ac-di-mobil-modern-gm469843847-34605370
8. Perhatikan Suara dan Bau dari AC
Jika AC mulai mengeluarkan suara berisik atau bau apek, itu tanda ada masalah. Suara bisa berasal dari kipas yang kotor atau bearing kompresor aus. Sementara bau biasanya akibat jamur di evaporator. Segera bawa ke bengkel AC terdekat untuk dicek dan dibersihkan sebelum kerusakan bertambah parah (Moladin.com, 2023-09-06).
Merawat AC mobil sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Dengan kebiasaan baik dan servis berkala, AC mobil bisa tetap dingin dan awet hingga bertahun-tahun. Jangan tunggu AC bermasalah baru dibawa ke bengkel. Perawatan yang tepat tidak hanya membuat berkendara nyaman, tetapi juga menghemat biaya perbaikan besar di kemudian hari.