Mengenal Aneka Jenis Sambal Nusantara
- https://www.istockphoto.com/id/foto/cabai-merah-di-mortar-batu-dengan-latar-belakang-putih-gm512230908-87070217
6. Sambal Tempoyak, Kombinasi Pedas dan Durian Fermentasi
Sambal tempoyak berkembang di wilayah Sumatra bagian tengah dan selatan seperti Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Bahan utamanya adalah tempoyak, yaitu fermentasi daging buah durian, yang dicampur dengan cabai dan ikan teri. Rasa sambalnya khas: asam, pedas, dan sedikit manis (Sambal Nusantara: Warisan Kuliner dalam Tradisi Masyarakat Indonesia, Yuliarti, 2019).
7. Sambal Andaliman, Sensasi Pedas Bergetar dari Tanah Batak
Di Tapanuli, sambal andaliman menggunakan merica Batak (andaliman) yang memberikan rasa pedas menggigit sekaligus sensasi kebas di lidah. Bumbu pelengkapnya terdiri dari cabai, bawang, dan jeruk jungga. Sambal ini biasanya mendampingi masakan seperti saksang dan ikan arsik (Laporan Lapangan Penelitian Budaya Kuliner, LIPI, 2018).
8. Sambal Luat, Pedas Aromatik dari Flores
Sambal luat merupakan sambal khas dari Nusa Tenggara Timur, terutama Flores, yang menggunakan daun lu’at (daun kemangi lokal) sebagai bahan utama, dicampur dengan cabai rawit, bawang, garam, dan jeruk nipis. Aroma herbalnya kuat dan rasa pedasnya tajam, sangat cocok disajikan bersama daging se’i (Wawancara Lapangan dengan Pengrajin Sambal di Ende, 2023).