Mengulik Pertunjukan Tayub Jawa Timur, Antara Seni dan Kontroversi
- https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Tayub_CC_BY_SA_4.0_Suhendro_Winarso.jpg
Namun demikian, Tayub tetap memiliki posisi penting sebagai media ekspresi kolektif. Pertunjukan ini menjadi ruang di mana masyarakat bisa berkumpul, bersenang-senang, sekaligus mempererat ikatan sosial. Dari sini terlihat bahwa Tayub bukan sekadar tarian, melainkan juga wadah untuk menegosiasikan nilai-nilai budaya, estetika, dan norma sosial yang hidup di tengah masyarakat.
Seiring waktu, Tayub harus menghadapi tantangan baru di era modern. Perkembangan hiburan digital dan perubahan selera generasi muda membuat kesenian ini semakin terpinggirkan. Meski begitu, sejumlah sanggar dan komunitas budaya masih berusaha menjaga Tayub tetap eksis, misalnya dengan mengemasnya dalam festival budaya atau pertunjukan edukatif. Dengan cara ini, generasi baru tidak hanya mengenal Tayub sebagai tarian yang “kontroversial,” tetapi juga memahami akar nilai dan makna sosial di baliknya.
Tayub mengingatkan kita bahwa kesenian rakyat tidak pernah berdiri sendiri. Ia selalu lahir dari dinamika sosial, menjadi saksi pergulatan nilai, dan terus beradaptasi menghadapi perubahan zaman.