Kenapa Banyak Pasangan Jatuh Miskin Setelah Menikah?

Cincin kawin (simbol pernikahan)
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/cincin-kawin-emas-pada-tekstil-putih-8vaQKYnawHw?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash

Lifestyle, VIVA Bali – Pernikahan adalah momen sakral yang diimpikan banyak orang. Namun, di balik kebahagiaan pesta dan resepsi, tidak sedikit pasangan yang justru terjebak dalam masalah finansial setelah menikah. Fenomena ini bukan sekadar mitos, melainkan kenyataan yang dialami banyak pasangan di Indonesia.

Biaya Pernikahan yang Membengkak

Salah satu alasan utama pasangan jatuh miskin setelah menikah adalah biaya pernikahan yang melampaui kemampuan finansial. Banyak orang terdorong untuk menggelar pesta mewah demi gengsi dan status sosial. Padahal, resepsi hanya berlangsung satu malam, sementara dampak finansialnya bisa bertahun-tahun.

Tekanan Sosial dan Budaya

Norma sosial sering membuat pasangan merasa perlu mengikuti standar “pernikahan ideal” versi masyarakat. Mulai dari gedung mewah, catering berlimpah, hingga dekorasi mahal. Tekanan ini mendorong pengeluaran berlebih yang tidak jarang berujung pada utang.

Minimnya Literasi Keuangan

Banyak pasangan menikah tanpa persiapan finansial yang matang. Kurangnya tabungan, rencana anggaran, dan kesepakatan soal pengelolaan keuangan membuat rumah tangga baru rentan goyah. Hal ini menunjukkan pentingnya literasi keuangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.