Kunci Percaya Diri Anak Dimulai dari Rumah
- https://pixabay.com/id/photos/keluarga-memegang-tangan-orang-tua-1866868/
Lifestyle, VIVA Bali – Percaya diripada anak bukanlah bakat bawaan lahir, melainkan keterampilan hidup yang perlu dilatih sejak dini. Banyak anak terlihat pemalu, ragu berbicara, atau lebih memilih menyendiri. Jika tidak diarahkan, rasa minder ini bisa terbawa hingga dewasa dan memengaruhi kesuksesan mereka.
Orang tua memiliki peran besar dalam membangun sikap percaya diri pada anak. Dengan pola asuh yang benar dan dukungan lingkungan positif, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih berani, optimis, dan yakin pada kemampuannya.
Berikut beberapa cara untuk membangun kepercayaan diri anak.
Menjadi Teladan Positif
Anak sering meniru perilaku orang tuanya. Jika kita menunjukkan sikap optimis, hangat, dan penuh pengertian, anak juga akan belajar menjalani kehidupan dengan cara yang sama.
Perhatian Penuh Saat Bersama
Kegiatan seperti main bareng, bisa jadi momen berharga untuk mempererat ikatan emosional. Memperhatikan secara penuh dapat membuat anak merasa dirinya penting dan berharga.
Menyebut Namanya dengan Bangga
Orang tua perlu menyebut nama anak saat memanggil. Bukan hanya sekedar “nak” atau “adik”. Kegiatan sederhana tersebut membuat mereka merasa dihargai secara personal.
Dukung Potensi secara Bertahap
Jangan memaksa anak langsung mahir pada suatu hal. Latih mereka berkembang sedikit demi sedikit sesuai kemampuannya. Setiap pencapaian kecil pantas untuk dirayakan.
Hindari Label Negatif
Kalimat seperti “pemalu banget sih” atau “kamu nakal” bisa menempel di benak anak. Alih-alih memberi label, berikan dorongan positif.
Berikan Pujian Tulus
Pujian sederhana seperti “Mama bangga kamu berusaha keras” lebih berarti daripada pujian kosong. Jangan lupa, tertawalah bersama anak, tapi jangan pernah menertawakan mereka.
Pilih Lingkungan yang Mendukung
Sekolah, guru, dan teman sebaya punya pengaruh besar. Orang tua bisa memilih lingkungan yang aman, penuh dukungan, dan mendorong keberanian mereka untuk mencoba hal baru.
Ajari Tanggung Jawab Sesuai Usia
Memberi tugas kecil, seperti merapikan mainan atau membantu menaruh piring, bisa membuat anak merasa dipercaya. Dari sinilah tumbuh rasa bangga atas diri mereka sendiri.
Dukung Anak Mengekspresikan Emosi
Jangan biasakan anak untuk diam ketika marah atau sedih. Ajari mereka mengekspresikan perasaan dengan kata-kata. Validasi emosi mereka, lalu bantu menemukan solusi.
Percaya diri anak lahir dari pola asuh yang tepat. Saat orang tua hadir dengan penuh kasih, anak akan tumbuh lebih berani menghadapi dunia. Pada akhirnya, rasa percaya diri anak bukan hanya soal berani tampil, yang paling penting adalah berani untuk menjadi dirinya sendiri.