Mengenal Tradisi Jodidara yang Legalkan Poliandri

Ilustrasi perempuan menikahi dua laki-laki (poliandri)
Sumber :
  • https://images.pexels.com/photos/5018271/pexels-photo-5018271.jpeg

Lifestyle, VIVA BaliPernikahan antara seorang perempuan dengan dua saudara kandung laki-laki atau lebih merupakan tradisi suku Hatti yang tinggal di sepanjang perbatasan Himachal Pradesh–Uttarakhand, India. Dipetik dari laman Indiatimes, praktik ini telah berlangsung selama berabad-abad. Kendati terdengar tak lazim, hingga kini mereka tetap melanggengkan bahkan merayakan pernikahannya secara terbuka dan meriah.

Dikenal dengan nama lain Ujala Paksha, praktik ini diyakini dapat membantu menjaga keutuhan keluarga, mengantisipasi perpecahan tanah leluhur, dan mempertahankan keseimbangan ekonomi di wilayah pertanian yang menjadi mata pencaharian utama mereka.

Di daerah pegunungan dengan lahan pertanian terbatas dan berharga, keluarga memilih tak membagi tanah di antara anak laki-laki. Dengan menikahkan satu perempuan dengan semua saudara laki-laki, maka harta benda tetap utuh untuk menunjang keberlanjutan hidup serta kemakmuran sistem keluarga bersama.

 

Mengacu kesepakatan bersama, dalam praktiknya istri akan menghabiskan waktu secara bergantian dengan tiap suami. Sementara itu, anak-anak dibesarkan secara kolektif oleh keluarga. Meski menurut hukum yang diakui sebagai ayah adalah kakak laki-laki tertua, semua saudara laki-laki berbagi tugas merawat anak.

Walaupun hukum India tidak mengizinkan praktik poliandri, Pengadilan Tinggi Himachal Pradesh memberikan dukungan hukum dan mempertahankan adat istiadat suku Hatti melalui hukum adat yang disebut Hukum Jodidar.

Sejak resmi memperoleh status suku tiga tahun lalu, komunitas Hatti telah menempati sekitar 450 desa di wilayah Trans-Giri. Tradisi Jodidara sebenarnya telah terkikis pengaruh modern. Namun, kenyataannya praktik ini masih tetap eksis di wilayah tertentu. Contohnya, desa bernama Badhana yang telah menggelar setidaknya lima pernikahan dalam enam tahun terakhir.

Akar munculnya tradisi poliandri ini adalah kisah Mahabharata, tepatnya saat menceritakan Draupadi yang menikah dengan lima saudara Pandawa. Para tetua Desa di Himachal Pradesh mengklaim bahwa pernikahan seperti ini telah lama ada, kendati sebelumnya kerap dilakukan secara diam-diam.

Biarpun saat ini sudah jarang dilakukan, Jodidara tetap menjadi praktik yang dihormati di antara sejumlah keluarga Hatti. Terlebih, dianggap memberikan stabilitas emosional dan ekonomi serta mengembangkan ikatan keluarga yang lebih kokoh.