5 Mitos Tentang Diet Sehat yang Perlu Kamu Tahu agar Tidak Salah Langkah

Perempuan membawa makanan sehat untuk diet seimbang
Sumber :
  • Kampus Production/pexels.com

Kesehatan, VIVA Bali – Diet sehat selalu menjadi topik yang menarik dan banyak diperbincangkan. Keinginan untuk hidup lebih sehat seringkali membuat kita mudah percaya pada informasi yang beredar luas, padahal belum tentu benar.

Mitos diet yang terlihat masuk akal bisa saja membuat kita mengambil langkah yang salah. Sebelum menerapkan pola makan tertentu, penting untuk mengenali mana yang berdasarkan bukti ilmiah dan mana yang hanya asumsi. Berikut adalah lima mitos diet yang paling sering dipercaya dan fakta di baliknya.

1. Karbohidrat Membuat Gemuk

Saat menjalani diet, banyak orang langsung menghindari nasi dan makanan berkarbohidrat. Kita cenderung menganggap semua karbohidrat sebagai penyebab kenaikan berat badan.

Padahal, karbohidrat tidak selalu membuat tubuh gemuk. Jenis karbohidrat yang dikonsumsi sangat memengaruhi hasilnya. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, atau kentang mengandung serat yang tinggi dan membuat rasa kenyang lebih tahan lama.

Penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition membuktikan bahwa konsumsi karbohidrat kompleks tidak menyebabkan obesitas, asalkan asupan kalori tetap terkontrol.

2. Lemak Harus Dihindari Saat Diet

Kita sering merasa bersalah saat mengonsumsi makanan berlemak, karena menganggap semua lemak itu buruk. Padahal, tubuh membutuhkan lemak sehat supaya berfungsi secara optimal.

Lemak tak jenuh yang berasal dari alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun membantu menjaga fungsi otak, hormon, serta membantu penyerapan vitamin.

Dalam Journal of the American College of Cardiology, disebutkan bahwa mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Jadi, bukan lemaknya yang salah, tetapi jenisnya yang perlu diperhatikan.

3. Jus Detoks Membersihkan Racun dari Tubuh

Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi jus detoks selama beberapa hari bisa membersihkan tubuh dari racun. Sayangnya, anggapan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Tubuh kita sebenarnya sudah memiliki sistem detoksifikasi alami yang bekerja melalui hati dan ginjal. Mengandalkan jus detoks justru bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi penting jika dilakukan berlebihan.

Sebuah tinjauan dalam Journal of Human Nutrition and Dietetics menyatakan bahwa klaim detoks dari jus tidak terbukti secara ilmiah dan bisa menimbulkan risiko jika diterapkan dalam jangka panjang.

4. Makan Malam Membuat Gemuk

Saat diet rasa takut makan malam sering muncul karena kita menganggap waktu makan malam bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Faktanya, bukan waktu makan yang memengaruhi berat badan, tetapi jumlah total kalori yang dikonsumsi dalam sehari. Jika kalori harian tetap seimbang, makan malam tidak akan otomatis membuat tubuh menjadi gemuk.

Penelitian dari jurnal Nutrients menegaskan bahwa waktu makan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan berat badan, selama asupan nutrisi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

5. Suplemen Dapat Menggantikan Makanan Sehat

Ketika waktu terbatas, banyak orang lebih memilih minum suplemen daripada mengonsumsi makanan sehat. Suplemen dianggap sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Namun, kenyataannya suplemen hanyalah pelengkap, bukan pengganti makanan utuh. Kandungan nutrisi dari buah, sayur, dan biji-bijian jauh lebih lengkap dan alami daripada yang terdapat dalam suplemen.

Studi dalam Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa sebagian besar suplemen tidak memberikan manfaat nyata dalam mencegah penyakit atau memperpanjang usia.

 

Sering kali, informasi yang terdengar meyakinkan belum tentu benar. Menjalani diet bukan sekadar mengikuti tren, tetapi butuh pemahaman, konsistensi, dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

 

Sebelum kamu memulai program diet, pastikan kamu sudah memahami fakta-fakta ilmiahnya. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi agar tidak salah langkah. Jalani pola makan sehat dengan bijak dan realistis. Yuk, mulai kebiasaan makan sehat dari hari ini!