Terus Terbayang Masa Lalu ? Mungkin Itu Gejala PTSD
- https://www.istockphoto.com/id/foto/tentara-militer-gm1325531160-410526667
Lifestyle, VIVA Bali – Dalam hidup, setiap orang pasti pernah mengalami kejadian yang menyentuh sisi emosional mereka. Ada yang mampu perlahan melupakan atau menerima hal tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidup. Namun, ada juga yang justru terus dibayangi oleh kenangan pahit hingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan kondisi emosionalnya. Jika hal ini berlangsung lebih dari satu bulan, bisa jadi kamu mengalami gangguan stres pasca trauma, atau yang dikenal sebagai PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder).
Mengutip penjelasan dari situs kesehatan alodokter.com, PTSD merupakan kondisi psikologis yang bisa muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Misalnya kecelakaan, kekerasan, bencana alam, atau pengalaman menyakitkan lainnya. Gejala yang muncul cukup beragam, di antaranya :
- Kilas balik atau flashback yang muncul tiba-tiba dan terasa sangat nyata.
- Menghindari tempat, situasi, atau pembicaraan yang mengingatkan pada kejadian traumatis.
- Munculnya perasaan negatif seperti menyalahkan diri sendiri, rasa bersalah, atau malu berlebihan.
- Perubahan perilaku dan emosi, misalnya menjadi lebih mudah marah, cemas, sulit tidur, atau merasa selalu tegang.
Walau gejalanya cukup khas, penting untuk diketahui bahwa tidak semua yang mengalami gejala-gejala ini pasti mengidap PTSD. Bisa jadi ada faktor psikologis lain yang memengaruhi. Karena itu, jika kamu merasa terganggu secara emosional dalam waktu yang lama, ada baiknya untuk berkonsultasi langsung dengan psikolog atau psikiater. Pemeriksaan yang tepat akan membantu kamu memahami kondisi yang sebenarnya dan menemukan penanganan yang sesuai.
Di samping bantuan profesional, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu proses pemulihan. Cobalah untuk mulai menerima dan memaafkan masa lalu, bukan untuk melupakan, tetapi agar luka itu tidak terus membebani. Berdamailah dengan diri sendiri, dan beri ruang untuk tumbuh serta belajar dari pengalaman tersebut.
Melibatkan diri dalam kegiatan positif juga bisa membantu menjaga kesehatan mental. Kamu bisa mencoba hobi baru, berolahraga, atau mengikuti kegiatan sosial yang menyenangkan. Jika merasa nyaman, berceritalah kepada orang terdekat yang bisa dipercaya, atau kepada terapis profesional. Terkadang, berbicara saja sudah cukup untuk meringankan beban di hati.
Dan satu hal yang penting, hindari pelarian ke hal-hal negatif seperti alkohol atau obat-obatan terlarang. Hal ini justru bisa memperburuk kondisi kamu. Sebaliknya, mendekatlah kepada Tuhan sesuai keyakinan masing-masing. Ketenangan batin sering kali hadir dari hubungan spiritual yang kuat dan tulus.
Menghadapi trauma memang tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Dengan dukungan yang tepat dan usaha dari diri sendiri, kamu bisa melalui masa sulit ini dan kembali menemukan kedamaian. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bahwa kamu tidak sendirian, dan bahwa pulih itu selalu mungkin.