Bahaya Kamar Lembab dan Risiko Kesehatan

Jamur di dinding, tanda kamar lembab berbahaya
Sumber :
  • https://www.canva.com/design/DAGQQs6BOXw/U6pgZecrE7yZj0sV5M14kA/edit

Kesehatan, VIVA Bali – Kamar dengan tingkat kelembapan tinggi menyimpan berbagai risiko serius, terutama jika dibiarkan dalam jangka waktu lama. Salah satu dampaknya adalah pertumbuhan jamur yang sulit terlihat secara langsung, namun dapat memicu masalah pada saluran pernapasan, kulit, hingga kualitas tidur.

Ruangan atau kamar lembab berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama bila dibiarkan terlalu lama. Umumnya masalah yang menyerang adalah peradangan, alergi, dan infeksi pada saluran pernapasan.

Bahaya Kamar Lembab

Berikut beberapa bahaya tinggal dalam kamar yang lembab pada waktu yang lama:

1. Masalah saluran pernapasan
Kelembaban yang tinggi menjadi tempat ideal untuk pertumbuhan jamur dan mikroba lainnya. Udara di kamar yang lembab sudah terkontaminasi oleh jamur dan kuman, yang dapat memicu gangguan pernapasan, alergi, sinusitis kronis, dan berbagai penyakit lainnya.

2. Gangguan kulit
Masalah kulit seperti eksim dan gatal-gatal sangat mungkin muncul jika tinggal di kamar dengan kelembaban tinggi. Mereka yang sensitif terhadap debu atau alergi terhadap jamur bisa langsung merasakan dampaknya ketika berada di kamar berjamur.

3. Mengganggu kualitas tidur
Beristirahat di dalam kamar lembab dan berjamur tidak terasa nyaman. Beberapa studi menunjukkan bahwa penghuni rumah berudara lembab cenderung mengalami gangguan tidur seperti insomnia, mendengkur, hingga kantuk berlebihan di siang hari.

4. Risiko terhadap penyakit mental
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal di kamar lembab berisiko mengalami perubahan kognitif dan emosional. Gejala seperti mudah cemas, depresi, kebingungan, dan kesulitan konsentrasi bisa dipicu oleh paparan jamur beracun dalam jangka panjang.

5. Kerusakan struktural
Kelembaban tinggi tidak hanya berdampak pada kesehatan penghuni, tetapi juga merusak struktur bangunan. Cat yang mengelupas, retakan pada dinding, dan pelapisan yang rusak adalah tanda-tanda awal dari kerusakan struktural yang bisa mengancam kestabilan rumah.

Tanda-Tanda Kesehatan yang Terganggu

1. Batuk terus-menerus tanpa penyebab yang jelas

2. Kulit terasa lembap dan gatal

3. Mata mudah iritasi atau memerah

4. Kepala terasa berat dan mudah lelah

5. Hidung tersumbat saat berada di kamar

Penyebab Kamar Menjadi Lembab

1. Ventilasi tidak memadai atau tertutup rapat

2. Kebocoran dari atap, dinding, atau pipa air

3. Letak kamar dekat kamar mandi atau dapur

4. Kurangnya pencahayaan dan sirkulasi udara alami

5. Penggunaan alat pendingin berbasis uap air seperti air cooler

Cara Mengatasi Kamar yang Lembab dan Berjamur

Dikutip dari Hello Sehat, berikut beberapa cara mengatasi kamar lembap dan berjamur yang bisa Anda coba:

1. Temukan sumber kelembapan di kamar
Langkah pertama adalah dengan menemukan sumber utama kelembapan. Bisa jadi berasal dari AC yang bocor, atap rembes, atau dinding retak. Kebocoran ini menciptakan lingkungan lembab yang ideal untuk jamur. Jika jamur sudah tumbuh di dinding, jendela, atau lantai, segera bersihkan menggunakan sabun, air mengalir, atau disinfektan. Kenakan masker dan sarung tangan saat membersihkan untuk mencegah infeksi.

2. Pasang jendela atau ventilasi di kamar
Sirkulasi udara yang baik membantu menekan kelembapan. Bukalah jendela kamar minimal lima kali seminggu selama 15 menit. Bila jendela tidak memungkinkan, pasang ventilasi di atas pintu untuk menjaga aliran udara tetap aktif.

3. Gunakan exhaust fan
Exhaust fan bekerja menyedot dan membuang udara lembab keluar kamar. Alat ini sangat berguna terutama jika ruangan tidak memiliki jendela. Dengan exhaust fan, udara menjadi lebih segar dan tidak pengap.

4. Hindari menyimpan barang terlalu banyak di kamar
Tumpukan barang seperti pakaian atau perabotan bisa menghambat sirkulasi udara dan memperparah kelembapan. Pilah dan kurangi isi kamar agar udara bisa mengalir lebih bebas. Kamar juga terasa lebih lega dan nyaman ditempati.

5. Pasang AC atau dehumidifier
Dehumidifier dapat menjaga kelembapan udara tetap di level normal. Bila menggunakan AC, pastikan rutin membersihkannya agar tidak menjadi sumber baru jamur atau kotoran yang memperparah kondisi lembab.

6. Cat ulang dinding kamar
Setelah jamur dibersihkan, cat ulang dinding dengan pelapis antijamur. Produk cat jenis ini membantu mencegah pertumbuhan jamur baru dan memperpanjang perlindungan kamar dari kelembapan.

Waterproofing Sebagai Solusi Jangka Panjang

Untuk perlindungan ekstra, Anda bisa melakukan waterproofing pada area dinding atau lantai yang sering terkena lembap. Waterproofing berfungsi sebagai pelapis tahan air, mencegah kebocoran dan pertumbuhan jamur dalam jangka panjang.

Beberapa produk waterproofing seperti Mapei Mapelastic, Aquaflex Roof 77, dan Planiseal 288 dari Mapei bisa dipertimbangkan. Produk-produk ini dirancang untuk perlindungan maksimal terhadap kelembapan sekaligus memperkuat struktur bangunan.

Dengan langkah-langkah di atas, kamar lembab bisa diatasi secara menyeluruh sehingga rumah menjadi lebih sehat, nyaman, dan aman untuk ditinggali.