Lebih dari Sekadar Nada, Musik Penggetar Jiwa dan Pembuka Gerbang Spiritual

Salah satu band black metal dari Polandia
Sumber :
  • https://www.metal-hammer.de/behemoth-schlagzeuger-faellt-auf-kommender-tour-aus-2241663/

Lifestyle, VIVA Bali – Beberapa jenis musik tertentu sering dikaitkan dengan kemampuan untuk mengundang makhluk halus atau menciptakan suasana yang diyakini dapat menarik keberadaan supranatural. Penting untuk dicatat bahwa ini adalah kepercayaan yang bersifat mistis dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Berikut adalah beberapa jenis musik yang sering disebut-sebut memiliki efek tersebut:

1. Musik Infrasonik: Suara dengan frekuensi di bawah ambang pendengaran manusia (di bawah 20 Hz) disebut infrasonik. Beberapa penelitian dan laporan anekdot menunjukkan bahwa infrasonik dapat menyebabkan sensasi fisik dan psikologis pada manusia, seperti perasaan tidak nyaman, ketakutan, atau sensasi kehadiran, yang kadang dihubungkan dengan pengalaman supranatural. Beberapa gereja dan katedral besar di dunia bahkan menggunakan pipa organ bass yang sangat panjang untuk menghasilkan frekuensi infrasonik, yang konon dapat meningkatkan rasa kagum atau pengalaman spiritual.

2. Musik Horor/Ambient Gelap (Dark Ambient): Musik yang dirancang khusus untuk film horor atau untuk menciptakan suasana menyeramkan seringkali memiliki elemen yang dapat memicu perasaan tidak nyaman, ketegangan, atau bahkan ketakutan. Ini sering melibatkan melodi yang disonan, suara bising, dan efek suara yang mengganggu.

3. Musik Ritual/Spiritual dari Budaya Tertentu: Banyak tradisi spiritual dan agama di seluruh dunia menggunakan musik sebagai bagian integral dari ritual mereka untuk terhubung dengan alam spiritual. Meskipun tujuan utamanya adalah untuk tujuan spiritual yang positif, beberapa orang mungkin menafsirkannya sebagai "mengundang" entitas spiritual. Contohnya bisa termasuk:

Musik Suku Asli Amerika: Tradisi Native American menggunakan tabuhan drum dan nyanyian dalam ritual untuk memanggil bimbingan spiritual dan memfasilitasi komunikasi dengan dunia roh.

Nyanyian Gregorian (Gregorian Chant): Meskipun digunakan dalam konteks liturgi Kristen untuk menciptakan suasana kontemplatif dan mengangkat jiwa, karakteristiknya yang monoton dan modal juga dapat memicu perasaan transendensi.