Keajaiban Alam dan Budaya Pertanian Terasering di Bali

Pertanian terasering di Bali yang menyimpan warisan budaya
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com/id/foto/saw

Pemerintah daerah dan komunitas lokal kini mulai bergerak. Program revitalisasi subak, sertifikasi pertanian organik, hingga festival sawah diadakan untuk menarik perhatian generasi muda dan wisatawan agar menghargai sawah sebagai warisan, bukan sekadar latar foto.

 

Pelajaran dari Bali untuk Dunia

Terasering Bali bukan hanya soal pertanian. Ia adalah simbol harmoni, keberlanjutan, dan hidup selaras dengan alam. Ketika dunia bergulat dengan krisis iklim, Bali mengajarkan bahwa menjaga lingkungan tidak selalu membutuhkan teknologi canggih, tetapi cukup dengan kebijaksanaan dan gotong royong.

Peneliti seperti Lansing bahkan menyebut subak sebagai contoh “self-organized system” yang berhasil menjaga ekosistem tanpa campur tangan pemerintah pusat atau perusahaan besar. Dunia bisa belajar banyak dari pola sederhana ini, bahwa keseimbangan antara manusia dan alam bukan mitos, melainkan warisan yang harus dirawat.

Saat matahari terbenam di balik sawah bertingkat, gemericik air masih terdengar, para petani masih berkutat di pematang, dan doa-doa masih terlantun di pura kecil di sudut sawah. Bali, di balik gemerlap wisatanya, menyimpan kisah tentang manusia yang berdamai dengan alam. Merawat terasering bukan hanya soal mempertahankan pemandangan indah, tetapi juga menjaga jiwa dari sebuah peradaban.