Keajaiban Alam dan Budaya Pertanian Terasering di Bali
- https://www.istockphoto.com/id/foto/saw
Subak bukan sekadar pembagian air. Ini adalah organisasi sosial yang mengatur seluruh aspek kehidupan bertani. Setiap petani menjadi anggota subak dan ikut dalam rapat untuk menentukan kapan menanam, memanen, hingga memperbaiki saluran air.
Tak heran, di setiap hamparan sawah terasering, selalu berdiri pura kecil, tempat memohon kepada Dewi Sri. Upacara seperti mapag toya (menyambut air) dan ngusaba nini (syukur atas padi) menjadi perwujudan rasa hormat kepada alam.
Terasering sebagai Daya Tarik Wisata
Tegallalang di Ubud mungkin adalah ikon terasering yang paling terkenal di kalangan turis. Di sini, wisatawan bisa duduk di kafe sambil menikmati pemandangan sawah berundak, mencoba ayunan ekstrem, atau berjalan di pematang sambil berfoto. Namun, bagi yang ingin merasakan suasana lebih otentik, Jatiluwih di Tabanan adalah destinasi utama.
Di Jatiluwih, hamparan sawah yang membentang di kaki Gunung Batukaru tak hanya memanjakan mata, tapi juga menenangkan jiwa.
Sayangnya, keindahan ini tidak datang tanpa ancaman. Sejak booming pariwisata, banyak sawah dialihfungsikan menjadi vila, hotel, atau kafe. Data dari Pemerintah Provinsi Bali (2024) mencatat, dalam 20 tahun terakhir, Bali kehilangan lebih dari 20% lahan sawahnya.