Menikmati Hidup Perlahan, Gaya Slow Living di Bali yang Memikat Dunia

Bali dengan keindahan alamnya bisa jadi awal
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com/id/search

Gaya Hidup, VIVA Bali –Di era serba cepat, di mana waktu seperti berlari tak kenal lelah, ada sebuah pulau kecil di Indonesia yang justru mengajak dunia untuk melambat yaitu Bali. Pulau ini bukan hanya terkenal karena pantai-pantainya yang memesona, sawah bertingkat yang hijau, dan pura-pura yang magis, tetapi juga karena menjadi salah satu pusat gerakan slow living di dunia.

Namun, slow living di Bali bukan sekadar gaya hidup yang dibawa turis dari luar, melainkan sebuah filosofi yang sudah berurat akar dalam keseharian masyarakat lokal. Mari kita selami lebih dalam mengapa Bali menjadi magnet bagi mereka yang ingin hidup lebih sadar, lebih pelan, dan lebih bermakna.

 

Mengurai Makna Slow Living

Slow living bukan sekadar hidup santai sambil menyeruput kopi di tepi pantai atau berbaring di hammock sepanjang hari. Filosofi ini mengajak kita untuk hidup lebih sadar (mindful), memilih kualitas daripada kuantitas, dan memberi ruang untuk benar-benar hadir dalam setiap aktivitas.

Menurut Carl Honoré dalam bukunya In Praise of Slow, slow living adalah tentang melakukan segala sesuatu pada kecepatan yang tepat, tidak tergesa-gesa tetapi juga tidak menunda-nunda, menikmati proses daripada sekadar mengejar hasil. Filosofi ini kini berkembang ke berbagai aspek kehidupan: slow food, slow travel, hingga slow fashion.