Lindungi Kakimu dari Diabetes Dengan Pencegahan Dini

Salah satu tanda diabetes bisa dilihat dari kondisi kaki
Sumber :
  • https://www.alodokter.com/luka-diabetes-kenali-penyebab-dan-gejala-yang-mungkin-muncul

Kesehatan, VIVA Bali –Bagi sebagian besar orang, kaki adalah bagian tubuh yang sering luput dari perhatian. Namun bagi mereka yang hidup dengan diabetes, kaki justru menjadi “alarm” penting yang tak boleh diabaikan.

Di seluruh dunia, komplikasi kaki akibat diabetes menjadi penyebab utama amputasi yang sebenarnya bisa dicegah (WHO, who.int). Jadi, mengapa diabetes begitu sering menyerang kaki, dan bagaimana cara kita menghadapinya? Mari kita simak lebih dekat.

Mengapa Kaki Jadi Sasaran Utama?

Diabetes bukan hanya soal gula darah tinggi, penyakit ini memengaruhi seluruh tubuh, termasuk sistem saraf dan pembuluh darah. Di kaki, dampaknya terasa nyata karena dua hal utama.

Pertama, neuropati diabetik atau kerusakan saraf akibat gula darah tinggi Banyak penderita diabetes kehilangan sensasi di kaki sehingga mereka tak lagi bisa merasakan panas, dingin, atau bahkan luka kecil.

Akibatnya, luka sekecil apa pun bisa luput dari perhatian hingga memburuk (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, niddk.nih.gov).

Kedua, gangguan aliran darah. Diabetes menyebabkan pembuluh darah menyempit, terutama di tungkai dan kaki, sehingga aliran darah berkurang (American Diabetes Association, diabetes.org).

Padahal, darah membawa oksigen dan nutrisi penting untuk menyembuhkan luka (Cleveland Clinic, clevelandclinic.org). Tanpa suplai darah yang cukup, luka kecil pun sulit sembuh dan rentan infeksi (WHO, who.int).

Kombinasi keduanya menciptakan lingkaran setan berupa kaki mati rasa diikuti luka tak terasa kemudian luka tak sembuh yang berakibat infeksi dan meningkatkan risiko amputasi (American Diabetes Association, diabetes.org). 

Kenali Tanda-Tanda Sejak Dini

Tak jarang penderita diabetes baru menyadari masalah pada kakinya saat sudah terlambat (Cleveland Clinic, clevelandclinic.org).

Padahal, tubuh sudah memberi sinyal-sinyal kecil yang patut diwaspadai seperti kesemutan atau rasa seperti terbakar di telapak kaki (Mayo Clinic, mayoclinic.org), mati rasa terutama di ujung jari kaki (Cleveland Clinic, clevelandclinic.org), luka atau lecet yang tidak kunjung sembuh (American Diabetes Association, diabetes.org), kulit kaki kering, pecah-pecah, atau mengelupas (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, niddk.nih.gov), perubahan warna kulit kaki, seperti kemerahan, kebiruan, atau menghitam (Kementerian Kesehatan RI, depkes.go.id), kuku kaki menebal, berubah bentuk, atau tumbuh ke dalam (Kementerian Kesehatan RI, depkes.go.id), muncul luka bernanah, bengkak, atau berbau tidak sedap (Cleveland Clinic, clevelandclinic.org).

Jika tanda-tanda ini muncul, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter (WHO, who.int).

Langkah-Langkah kecil yang menyelamatkan untuk pencegahan bisa dilakukan dengan merawat kaki, bukan sekadar bagian dari perawatan diabetes, tetapi investasi besar untuk kualitas hidup (American Diabetes Association, diabetes.org).

Berikut beberapa langkah sederhana yang punya dampak besar:

1. Kontrol gula darah dengan disiplin. Ini adalah fondasi utama untuk gula darah stabil mencegah kerusakan saraf dan pembuluh darah (Mayo Clinic, mayoclinic.org).

2. Pemeriksaan kaki setiap hari. Periksa dengan mata dan tangan Anda, atau minta bantuan keluarga (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, niddk.nih.gov).

3. Gunakan alas kaki yang tepat. Hindari sepatu sempit, hak tinggi, atau sandal tipis; pilih yang nyaman dan sesuai ukuran (American Diabetes Association, diabetes.org).

4. Rawat kulit dengan lembut. Gunakan pelembap untuk mencegah kulit pecah-pecah, tetapi hindari mengoleskan di sela jari (Kementerian Kesehatan RI, depkes.go.id).

5. Hati-hati saat memotong kuku. Potong lurus, jangan terlalu pendek, dan hindari memotong kulit di pinggir kuku (Kementerian Kesehatan RI, depkes.go.id).

6. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter. Minimal sekali setahun, lakukan pemeriksaan kaki (American Diabetes Association, diabetes.org). 

Jika Luka Terlanjur Muncul, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua luka harus berujung amputasi jika ditangani cepat dan tepat (Cleveland Clinic, clevelandclinic.org). Ini langkah-langkah penting yang bisa dilakukan:

Bersihkan luka dengan hati-hati. Gunakan air bersih dan sabun ringan, lalu keringkan perlahan (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, niddk.nih.gov).

Gunakan obat sesuai resep. Dokter mungkin memberi antibiotik atau salep khusus (Kementerian Kesehatan RI, depkes.go.id).

Kurangi beban pada kaki. Istirahatkan kaki, gunakan sepatu khusus, atau perban sesuai anjuran dokter (American Diabetes Association, diabetes.org).

Pantau gula darah lebih ketat. Kadar gula yang baik mempercepat penyembuhan (Mayo Clinic, mayoclinic.org).

Segera ke dokter jika luka memburuk. Bila luka bernanah, bengkak, berubah warna, atau menimbulkan bau, jangan ditunda (Cleveland Clinic, clevelandclinic.org). 

Kaki Sehat, Hidup Lebih Ringan

Mengelola diabetes memang butuh disiplin, tetapi bukan berarti Anda tidak bisa menikmati hidup (American Diabetes Association, diabetes.org). Merawat kaki adalah salah satu cara memastikan Anda tetap bisa beraktivitas, bekerja, berolahraga, bahkan berjalan-jalan bersama keluarga (National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, niddk.nih.gov).

Dengan langkah pencegahan yang tepat, komplikasi kaki akibat diabetes bukan takdir yang tak terhindarkan, melainkan sesuatu yang bisa dicegah (WHO, who.int).

Jangan tunggu sampai terlambat. Periksa kakimu hari ini. Karena setiap langkah sehatmu, adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik (American Diabetes Association, diabetes.org).