Kenapa Makan Sedikit Tapi Berat Badan Nggak Turun? Ini Penjelasannya

Ilustrasi seorang perempuan sedang melakukan diet
Sumber :
  • https://www.ppasdi.com/informasi/sudah-atur-pola-makan-tapi-bb-tidak-turun-977444

Lifestyle, VIVA Bali – Sudah berbulan-bulan mengurangi porsi makan, tapi angka di timbangan nggak juga turun? Tenang, kamu tidak sendiri. Banyak orang mengalami hal serupa. Padahal sudah merasa ‘makan dikit banget’, tapi hasilnya nihil. Apa penyebabnya?

Menurut para ahli gizi, ternyata penurunan berat badan tidak hanya bergantung pada seberapa sedikit kamu makan. Ada banyak faktor yang diam-diam memengaruhi proses metabolisme dan pembakaran lemak tubuh.

1. Tubuh Masuk Mode “Kelaparan” (Starvation Mode)

Saat kamu mengurangi asupan terlalu drastis, tubuh bisa mengira sedang dalam kondisi kelaparan. Akibatnya, metabolisme melambat untuk mempertahankan energi.

Kalau tubuh merasa kekurangan energi, dia akan menyimpan lemak, bukan membakarnya.

2. Kurang Gerak Meski Makan Sedikit

Mengurangi porsi makan tidak otomatis membakar lemak jika kamu tidak aktif bergerak. Tubuh tetap butuh aktivitas fisik agar kalori terbakar secara optimal.

Kegiatan seperti jalan kaki 30 menit per hari, olahraga ringan di rumah, hingga naik tangga bisa membantu meningkatkan pembakaran kalori.

3. Kalori Tersembunyi dari “Cemilan Ringan”

Kamu mungkin merasa sudah makan sedikit, tapi sering lupa menghitung kalori dari minuman manis, kopi susu, atau camilan kecil seperti biskuit dan keripik.

Sering kali orang bilang makannya sedikit, tapi minum bubble tea hampir tiap hari. Itu bisa setara 300–400 kalori.

4. Waktu Makan Tidak Teratur

Makan dengan jadwal yang berantakan bisa membuat hormon lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin) terganggu. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah lapar atau malah craving di malam hari.

Cobalah untuk makan 3 kali sehari dengan jadwal tetap dan selipkan camilan sehat jika perlu.

5. Kurang Tidur = Berat Badan Sulit Turun

Tidur kurang dari 6 jam per malam bisa membuat tubuh lebih mudah lapar, lemas, dan tidak termotivasi untuk olahraga. Hormon kortisol (stres) pun meningkat, yang memicu penumpukan lemak di perut.

6. Stres dan Mental Health Juga Berperan

Stres kronis bisa membuat tubuh melepaskan hormon yang menghambat penurunan berat badan. Banyak juga orang yang “emotional eating” saat stres, tanpa sadar menambah asupan kalori.

Penurunan berat badan yang sehat bukan soal makan sesedikit mungkin, tapi tentang kombinasi

1. Makan dengan porsi seimbang (protein, serat, karbohidrat kompleks)

2. Olahraga ringan 3–5 kali seminggu

3. Tidur cukup

4. Hindari stres berlebihan

5. Cek kondisi medis jika perlu (hipotiroid, PCOS, dll.)

Diet efektif butuh strategi, bukan siksaan, jadi jika berat badanmu tidak turun meski sudah makan sedikit, bukan berarti kamu gagal. Mungkin kamu hanya perlu pendekatan yang lebih holistik. Dengarkan tubuhmu, jangan hanya ikut-ikutan tren diet ekstrem.

Ingat diet bukan soal lapar-laparan, tapi tentang membangun gaya hidup sehat yang berkelanjutan.