Sakralnya Aruh Besar Bagi Masyarakat Dayak
- https://ppid.hulusungaiselatankab.go.id/wp-content/uploads/2025/07/514419260_1836909613524482_1701370499552446681_n.jpg
Lebih jauh, Aruh Besar memiliki fungsi ekologis. Dengan menjadikan padi dan alam sebagai pusat perayaan, tradisi ini mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dengan lingkungan. Kesadaran ekologis ini tercermin dari aturan adat untuk tidak merusak alam secara berlebihan, karena diyakini akan mengganggu harmoni kehidupan.
Di balik sakralitasnya, Aruh Besar juga menjadi ajang kebersamaan. Warga yang merantau pulang kampung, sanak keluarga berkumpul, dan suasana desa dipenuhi kegembiraan. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan manusia dengan Tuhan dan leluhur, tetapi juga merekatkan ikatan sosial antarsesama.
Seperti dicatat Pratiwi, Aruh Besar adalah “tradisi yang menjaga keseimbangan spiritual, sosial, dan ekologis.” Bagi masyarakat Dayak, ia adalah wujud rasa syukur, media pembelajaran, dan sekaligus identitas yang diwariskan lintas generasi.