Ogoh-Ogoh, Dari Ritual Sakral ke Spektakel Modern
- https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?phrase=ogoh+ogoh++foto
Evolusi Bentuk, Antara Seni dan Tradisi
Seiring waktu, kreativitas warga mulai mewarnai bentuk ogoh-ogoh. Pada 1980-an dan 1990-an, muncul lomba ogoh-ogoh antarbanjar. Dari sinilah titik balik bermula: ogoh-ogoh tak hanya dibuat untuk upacara, tapi juga diperlombakan. Hasilnya, warga mulai berlomba-lomba menciptakan ogoh-ogoh yang semakin detail, realistis, dan spektakuler.
Kini, ogoh-ogoh hadir dalam berbagai tema yaitu Mitologi Hindu seperti Rangda, Barong, Hanoman, Rahwana. Kritik Sosial seperti korupsi, narkoba, kerusakan lingkungan. Budaya Pop seperti tokoh film, anime, bahkan superhero (meski sering menuai perdebatan di kalangan adat).
Transformasi ogoh-ogoh juga terjadi pada bahan. Dahulu hanya bambu, kayu, kertas, kini para pembuat ogoh-ogoh menggunakan styrofoam, resin, fiber, bahkan 3D printing. Hasilnya? Tubuh ogoh-ogoh tampak jauh lebih detail, dari guratan otot, kerutan wajah, hingga rambut yang berkibar.
Tidak berhenti di sana, teknologi juga masuk. Banyak ogoh-ogoh modern dilengkapi mesin hidrolik agar bisa menggerakkan tangan atau kepala, pencahayaan LED untuk mata menyala, hingga pengeras suara untuk efek suara dramatis. Parade ogoh-ogoh kini serasa sebuah pertunjukan teater raksasa di jalanan.