Tumpek Krulut, Simfoni Jiwa Gamelan Bali

Persembahyangan Hari Tumpek Krulut
Sumber :
  • https://desadalung.badungkab.go.id Link: https://desadalung.badungkab.go.id/-Berita%20Desa/43372-persembahyangan-bersama-serangkaian-hari-tumpek-krulut-di-desa-adat-padang-luwih

 

Namun, makna Tumpek Krulut melampaui sekadar penyucian fisik alat musik. Seperti yang sering diungkapkan dalam berbagai sumber, perayaan ini juga dimaknai sebagai upaya untuk menumbuhkan "tresna asih" atau rasa cinta kasih terhadap sesama manusia melalui seni dan keindahan. Harmoni yang tercipta dari alunan gamelan menjadi simbol dari keseimbangan dan keselarasan hidup. Melalui musik, umat Hindu Bali diajak untuk meresapi pentingnya kebersamaan, persatuan, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Ini adalah perwujudan nyata dari ajaran "Tat Twam Asi", yang mengajarkan bahwa "aku adalah engkau, engkau adalah aku" – sebuah filosofi yang mendorong empati dan kasih sayang universal.

 

 

 

Upacara Tumpek Krulut biasanya dilaksanakan di setiap rumah tangga, di pura keluarga (merajan), maupun di pura-pura umum yang berkaitan dengan seni. Sesajen-sesajen khusus disiapkan dan diletakkan di dekat gamelan atau alat musik lainnya, diikuti dengan doa-doa dan percikan air suci (tirta) oleh pemangku atau pemimpin upacara. Atmosfer khidmat namun penuh kebahagiaan menyelimuti setiap prosesi, menunjukkan betapa pentingnya peranan gamelan dalam kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Bali.