Kampoeng Heritage Kajoetangan! Wisata Sejarah Bernuansa Tempo Dulu di Kota Malang
- https://www.instagram.com/p/B0ajXO_g4bK/?igsh=MXJ3MndhbDF1MjI2Mw==
Nama Kayutangan diyakini berasal dari sebuah pohon dengan bentuk cabang menyerupai tangan yang dahulu tumbuh di ujung jalan menuju alun-alun Malang. Pohon tersebut menjadi penanda sekaligus simbol kawasan yang berkembang pesat pada masa itu. Hingga kini, nama Kayutangan tetap melekat dan diwariskan turun-temurun.
Catatan sejarah menyebutkan bahwa kawasan Kajoetangan sudah eksis sejak abad ke-13. Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini berkembang pesat sebagai salah satu pusat perekonomian dan permukiman elit. Banyak rumah penduduk bergaya arsitektur Eropa masih berdiri kokoh hingga sekarang, menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota Malang.
Berjalan menyusuri kawasan ini, pengunjung akan menemukan banyak pesona unik yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memperkaya pengetahuan.
1. Arsitektur Bersejarah
Deretan bangunan tua dengan gaya kolonial masih terjaga keasliannya. Beberapa di antaranya bahkan telah berusia ratusan tahun, seperti Makam Mbah Honggo, Langgar tua, Pasar Talun, hingga terowongan peninggalan Belanda. Keunikan detail arsitektur, mulai dari pintu kayu jati, jendela besar, hingga ornamen khas kolonial, menjadi daya tarik tersendiri.