Kesenian Tradisional Wayang Golek yang Memadukan Seni, Budaya, dan Nilai Moral
- https://pixabay.com/id/photos/jawa-indonesia-wayang-golek-boneka-4255216/
Budaya, VIVA Bali –Wayang Golek merupakan salah satu tradisi pewayangan tertua di dunia yang berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat. Kesenian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga media edukasi dan penyampai pesan moral yang sarat makna. Sebagai bagian dari warisan budaya tak benda UNESCO, Wayang Golek memadukan unsur teater, musik, dan sastra dalam sebuah pertunjukan yang memukau.
Sejarah dan Perkembangan Wayang Golek
Wayang Golek mulai berkembang sejak abad ke-17 ketika kesenian wayang kulit dari Jawa Tengah masuk ke wilayah Jawa Barat. Dilansir dari getarpakuanbogor.com, menjelaskan masyarakat Sunda lebih akrab dengan bentuk tiga dimensi, lahirlah Wayang Golek yang menggunakan boneka kayu sebagai karakter utamanya. Dalang Jayaperbangsa adalah tokoh penting yang mempopulerkan seni ini, dan pada abad ke-19 Wayang Golek mencapai puncak popularitasnya berkat dalang legendaris seperti Ki Darman dan Ki Haji Sukarta. Cerita yang dibawakan dalam pertunjukan Wayang Golek sangat beragam, mulai dari epos Mahabharata dan Ramayana hingga kisah lokal seperti legenda Ciung Wanara dan Sangkuriang. Hal ini menjadikan Wayang Golek sebagai media pelestarian cerita rakyat dan budaya Sunda.
Karakteristik dan Teknik Pembuatan Wayang Golek
Pembuatan Wayang Golek membutuhkan keterampilan khusus. Dilansir dari antaranews.com, pembuatannya menggunakan kayu albasia atau lame dipilih sebagai bahan utama yang kemudian diukir dan dibentuk sesuai karakter tokoh. Pewarnaan menggunakan cat khusus seperti duko memberikan warna cerah dan tahan lama, dengan warna dasar merah, putih, prada, dan hitam yang mencerminkan kepribadian tokoh. Setiap wayang dilengkapi dengan tuding, sebuah kayu kecil pada bagian tangan yang berfungsi menggerakkan wayang sehingga tampak hidup. Karena bentuknya tiga dimensi, pertunjukan Wayang Golek dapat dilakukan kapan saja tanpa memerlukan pencahayaan khusus seperti pada wayang kulit.