Festival Payung Indonesia 2025 Usung Tema “Catra Panji”, Hadirkan Kemeriahan Tiga Hari di Solo

festival payung 2023
Sumber :
  • Stevina Eka Sesaningrum/Viva bali

Budaya, VIVA BaliKota Surakarta kembali bersiap menjadi sorotan publik internasional dengan hadirnya Festival Payung Indonesia (Fespin) 2025. Gelaran budaya yang rutin digelar setiap tahun ini akan berlangsung pada 5–7 September 2025 di Taman Balekambang, Solo, dengan mengangkat tema “Catra Panji” yang berarti payung kebesaran.

Hari Raya Saraswati dan Perayaan Turunnya Ilmu Pengetahuan

Tema ini dipilih bukan tanpa alasan. Payung yang selama ini kita kenal sebagai pelindung sederhana, dalam filosofi Nusantara menyimpan makna kehormatan, perlindungan, serta kebanggaan. Melalui festival ini, payung diangkat menjadi medium seni yang indah sekaligus simbol budaya yang layak dirayakan.

Apa yang Bisa Anda Saksikan?

Rangkaian Hari Raya Saraswati dari Banyu Pinaruh hingga Pagerwesi

Sejak hari pertama, Anda akan disambut oleh Parade Payung Nusantara yang berangkat dari Plaza Manahan menuju Amphitheater Balekambang. Bayangkan deretan payung dengan motif tradisional hingga desain kontemporer, dibawa oleh para penari, musisi, dan komunitas seni dari berbagai daerah.

Tidak berhenti di situ, malam pembukaan akan semakin semarak dengan konser Fanny Soegi lewat Umbrella Music yang dihelat pukul 21.00 WIB. Bagi pecinta musik indie, ini tentu menjadi suguhan spesial yang sayang untuk dilewatkan.

Seren Taun Cisungsang Harmoni Syukur, Tradisi, dan Pariwisata Budaya

Hari kedua, Sabtu, 6 September 2025, festival berlanjut dengan bedah buku “Catra Panji”, disertai diskusi budaya yang melibatkan akademisi, pegiat seni, dan penulis. Selain itu, pengunjung dapat menikmati pertunjukan tari, musik, hingga fashion show tematik yang mengusung karya desainer lokal dengan ornamen payung sebagai elemen utama.

Memasuki hari terakhir, Minggu, 7 September 2025, acara diwarnai dengan workshop tari dan pertunjukan “Payung Harapan”, sebuah agenda yang melibatkan partisipasi generasi muda. Rangkaian festival ditutup dengan pagelaran musik dan peragaan busana di amphitheater, menghadirkan atmosfer meriah sekaligus reflektif terhadap pesan pelestarian budaya.

Selain pertunjukan seni, Fespin 2025 juga menghadirkan Pasar Festival Kampoeng Rempah, pameran kuliner tradisional, serta area khusus pameran payung yang menampilkan karya seniman dari dalam dan luar negeri. Payung-payung dengan desain unik, baik tradisional maupun kontemporer, akan menghiasi kawasan Taman Balekambang dan menjadi daya tarik visual sekaligus edukatif.

Festival Payung Indonesia 2025 bukan hanya sebuah perayaan seni, tetapi juga ajakan untuk menjaga warisan budaya dengan cara yang kreatif dan inklusif. Payung, yang kerap dipandang sederhana, diangkat menjadi simbol kebersamaan, pelestarian, dan inovasi seni.

Dan yang paling penting, festival ini adalah milik semua orang. Baik Anda seorang pecinta seni, pencinta foto Instagramable, atau sekadar mencari hiburan akhir pekan, Fespin 2025 siap memberikan pengalaman berbeda yang mungkin tidak Anda temukan di tempat lain.

Jadi, apakah Anda sudah siap mengangkat payung dan larut dalam kemeriahan Festival Payung Indonesia 2025?