Dari Pulau Dewata ke Desa Global

Bali, gerbang nusantara
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/young-woman-standing-temple-gates-lempuyang-luhur-temple-bali-indonesia-vintage-tone_11306543.

Wisata, VIVA Bali –Jika hari ini kita mengenal Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia, cerita panjang tentang bagaimana pulau kecil ini menjadi magnet global ternyata tak lepas dari jejak kolonial dan arus globalisasi yang mulai deras sejak awal abad ke-20.

Menikmati Sejuknya Merapi Sapuangin dan D’les Indah, Destinasi Alam Andalan Klaten

 

 

Wisata Underrated Dekat Semarang Kebun Teh Medini, Surga Hijau di Lereng Ungaran

 

Dalam jurnal "Becoming a Global Village: The History of Globalization in Bali", Fransiska Dewi Setiowati Sunaryo dan I Ketut Ardhana menggambarkan perjalanan Bali dari sebuah pulau agraris yang sarat tradisi, menuju panggung dunia yang terbuka bagi berbagai budaya dan bangsa.

Waterbomb Bali 2025 Hadirkan Reuni 2NE1 hingga Chanyeol EXO Akhir Pekan Ini

 

 

 

Jejak Awal Globalisasi di Bali

 

 

 

Kolonial Belanda menjadi aktor penting yang pertama kali memperkenalkan Bali ke mata dunia. Melalui promosi budaya, pameran seni, hingga pembangunan infrastruktur wisata awal, citra Bali perlahan dibingkai sebagai “paradise on earth”. Namun yang menarik, masyarakat Bali sendiri tidak pasif. Mereka merespons dan beradaptasi dengan arus baru itu, sambil tetap menjaga ritme kehidupan tradisional.

 

 

 

Dua Wajah Pariwisata Bali

 

 

 

Seiring waktu, dua kawasan muncul sebagai simbol internasionalisasi Bali. Ubud dikenal dengan seni, tari, dan spiritualitasnya. Seniman asing yang datang pada awal abad 20 ikut mewarnai ekosistem seni lokal, menjadikan Ubud pusat pertemuan budaya. Sementara itu, Kuta mulai terkenal karena pantainya yang panjang, ombaknya yang menantang, dan kemudian bertransformasi menjadi ruang hiburan bagi wisatawan. Dari dua wajah inilah, Bali dikenal sebagai destinasi yang unikmenawarkan ketenangan budaya sekaligus riuh hiburan global.

 

 

 

Tradisi yang Menyambut Dunia

 

 

 

Kekuatan utama Bali ada pada kemampuannya merawat identitas budaya sambil merangkul modernitas. Upacara adat, pura, serta filosofi hidup masyarakat tidak hilang ditelan arus globalisasi. Justru, inilah yang menjadi daya tarik utama. Wisatawan datang bukan hanya untuk berlibur, tetapi juga untuk menyaksikan dan, dalam beberapa hal, ikut merasakan pengalaman spiritual dan budaya Bali.

 

 

 

Desa Global yang Terus Hidup

 

 

 

Kini, Bali bisa disebut sebagai “desa global". Tempat di mana berbagai bangsa berkumpul, tinggal, dan berinteraksi, namun tetap berada dalam lanskap budaya lokal yang kuat. Globalisasi memang membawa tantangan, dari tekanan lingkungan hingga komersialisasi budaya. Tapi Bali berhasil menjaga diri tetap relevan di mata dunia dengan ciri khasnya yang otentik.

 

 

Seperti ditulis para peneliti, sejarah Bali sebagai destinasi global bukan sekadar soal pariwisata. Ia adalah kisah bagaimana sebuah masyarakat kecil di Nusantara menegosiasikan tradisi dengan arus dunia, hingga akhirnya menemukan tempat istimewa di peta global.