7 Spot Pendakian Terbaik di Bali yang Wajib Kamu Jelajahi

Ilustrasi seorang lelaki mendaki gunung
Sumber :
  • pexels/ Quý Nguyễn

Wisata, VIVA Bali – Kalau selama ini kamu mengenal Bali dari pantai-pantainya yang memesona, kafe estetik, hingga upacara adat yang sakral, tunggu dulu, Bali juga punya sisi lain yang tak kalah mengagumkan, yaitu jalur pendakian. Dari gunung berapi yang megah hingga air terjun tersembunyi yang bikin hati adem, Bali menyuguhkan banyak opsi buat kamu.

5 Pantai Terindah di Bali yang Cocok untuk Healing

 

Pendakian di Bali memang berbeda dengan di daerah pegunungan seperti di Jawa atau Sumatra. Pulau Dewata ini menawarkan pendakian harian dan akhir pekan yang cukup variatif, cocok untuk pemula hingga pendaki berpengalaman. Yang paling menarik, jalur-jalurnya dikelilingi panorama khas Bali seperti sawah, hutan hujan, pura, dan tentu saja keramahan warga lokal yang bisa kamu temui di setiap sudut perjalanan.

5 Rekomendasi Pusat Oleh-Oleh Khas Bali Andalan Wisatawan

 

Nah, kalau kamu lagi cari inspirasi buat liburan sehat, seru, dan penuh eksplorasi, berikut ini adalah 7 spot pendakian terbaik di Bali yang wajib kamu jelajahi.

Perpaduan Modern dan Etnik, Daya Tarik Unik Nyaman Gallery Bali

 

1. Danau Kembar Munduk

 

Jarak: 8 km (sekali jalan) | Durasi: 3–4 jam | Tingkat Kesulitan: Sedang

 

Pendakian ini menghubungkan dua danau cantik di kawasan pegunungan Bali Utara, yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan. Kamu akan menyusuri hutan dataran tinggi yang sejuk, melewati jalur alami di tepi danau, dan hampir tidak bertemu dengan keramaian. Cocok buat kamu yang butuh ketenangan.

 

Di sepanjang jalan, kamu juga bisa mampir ke Pura Ulun Danu Tamblingan, pura kecil yang terletak di tepi danau dan memberikan aura spiritual khas Bali. Jangan lupa bawa sarung ya, sebagai bentuk penghormatan saat mengunjungi pura.

 

2. Gunung Batur

 

Jarak: 7 km (pulang pergi) | Durasi: 4 jam | Tingkat Kesulitan: Sedang

 

Gunung Batur adalah pendakian paling populer di Bali, terutama untuk mengejar momen matahari terbit yang indah. Berada di ketinggian 1.717 mdpl, kamu bisa menyaksikan langit berubah warna di atas kaldera dan Danau Batur, dengan siluet Gunung Agung dan bahkan Gunung Rinjani di kejauhan.

 

Sebagian besar orang memulai pendakian sekitar pukul 3 pagi agar bisa sampai puncak sebelum fajar. Tur bisa diatur dari Ubud, dan banyak operator lokal yang menyediakan paket trekking lengkap, seperti Balinese Sunrise Trekking atau Indoglobal Adventure. Pendapatan dari tur ini juga membantu perekonomian masyarakat lokal, lho. Jangan lupa bawa jaket, air minum, dan semangat!

 

3. Campuhan Ridge Walk

 

Jarak: 3,2 km (pulang pergi) | Durasi: 1,5 jam | Tingkat Kesulitan: Mudah

 

Buat kamu yang ingin jalan santai tapi tetap dapat pemandangan indah, Campuhan Ridge Walk jawabannya. Jalur ini terletak sangat dekat dengan pusat Ubud dan cukup mudah diakses tanpa kendaraan. Meskipun singkat, kamu akan melewati sawah, lembah hijau, pohon buah-buahan, dan bahkan Pura Gunung Lebah.

 

Jalur beraspal ini juga cocok dilakukan saat musim hujan karena tidak berlumpur. Di akhir jalur, kamu bisa istirahat di kafe lokal sambil menikmati smoothie. Pendakian ini cocok untuk semua usia, bahkan anak-anak sekalipun!

 

4. Taman Nasional Bali Barat

 

Jarak: Hingga 32 km | Durasi: 2 hari | Tingkat Kesulitan: Menantang

 

Kalau kamu ingin merasakan sisi Bali yang benar-benar alami dan jauh dari keramaian, Taman Nasional Bali Barat adalah pilihan tepat. Terletak di ujung barat pulau, taman ini menawarkan pengalaman trekking sambil melihat satwa liar seperti rusa, monyet daun hitam, hingga burung-burung langka.

 

Kamu bisa memilih jalur ringan hingga ekspedisi dua hari, tetapi pemandu tetap dibutuhkan untuk menjelajahi area ini. Dengan sedikit keberuntungan (dan pemandu yang handal), kamu bisa melihat tupai raksasa, biawak, hingga ratusan jenis burung eksotis.

 

5. Gunung Agung

 

Jarak: 14,5 km (pulang pergi) | Durasi: 10 jam | Tingkat Kesulitan: Sangat Menantang

 

Pendakian ini bukan main-main. Gunung Agung, dengan ketinggian 3.031 mdpl, adalah puncak tertinggi dan paling suci di Bali. Dianggap sebagai tempat tinggal para dewa oleh masyarakat Hindu Bali, mendaki ke puncaknya bukan hanya soal fisik, tapi juga soal spiritual.

 

Pendakian biasanya dimulai tengah malam agar kamu bisa tiba di puncak saat matahari terbit. Jalurnya terjal dan panjang, tapi begitu kamu sampai di atas awan, semua usaha akan terbayar. Karena medan yang berat dan kondisi gunung yang bisa berubah, pastikan kamu menggunakan pemandu profesional dan mengecek status aktivitas vulkanik sebelum berangkat.

 

6. Gunung Batukaru

 

Jarak: 19 km (pulang pergi) | Durasi: 2 hari | Tingkat Kesulitan: Menantang

 

Gunung Batukaru mungkin tidak sepopuler Batur atau Agung, tapi justru di sinilah daya tariknya. Dengan ketinggian 2.276 mdpl, gunung ini menawarkan suasana sunyi dan jalur yang lebih alami. Pendakian bisa dimulai dari Pura Luhur Batukaru atau Pura Malen, tergantung preferensimu.

 

Jika kamu suka petualangan sejati, cobalah bermalam di puncaknya. Suasana hutan yang lebat dan udara yang sejuk akan membuatmu merasa seperti di dunia lain. Tapi, pastikan kamu membawa tenda, kantong tidur, dan perbekalan yang cukup karena fasilitas minim di jalur ini.

 

7. Air Terjun Sekumpul

 

Jarak: 2,4 km (pulang pergi) | Durasi: 1 jam | Tingkat Kesulitan: Mudah

 

Kalau kamu mencari pendakian ringan dengan pemandangan air terjun, Sekumpul adalah jawabannya. Terletak di Bali Utara, air terjun ini terdiri dari tujuh aliran yang turun dari tebing setinggi 80 meter. Nama "Sekumpul" sendiri berarti "berkumpul" yang sangat cocok menggambarkan fenomena alam ini.

 

Ada beberapa pilihan saat mendaki tergantung pengalaman yang kamu inginkan, ada melihat air terjun dari kejauhan, trekking dengan pemandu, atau long trekking yang juga mencakup kunjungan ke Air terjun. Jangan lupa bawa pakaian ganti karena kamu pasti tergoda untuk berenang di air terjun yang jernih dan segar!

 

Kalau kamu lagi butuh liburan yang lebih bermakna dan jauh dari keramaian, jelajahi sisi Bali yang belum banyak dijamah. Selamat mendaki dan jangan lupa jaga kebersihan, hormati budaya lokal, dan nikmati setiap langkah perjalananmu!