Pesona Wisata Gelar, Menyajikan Keindahan Alam Hingga Trekking
- I Nyoman Sudika/Viva. Bali
Jembrana, VIVA Bali – Obyek wisata Gelar, di Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, menyimpan berbagai panorama yang sangat cocok untuk dijadikan tempat berlibur maupun bertualang. Berlokasi di daerah pegunungan, pengunjung dapat menikmati keindahan alam mulai dari perbukitan, lembah dan aliran sungai yang berliku.
Selama ini wisata Gelar lebih dikenal sebagai wisata permandian alami, namun sejatinya masih banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi. Beragam spot wisata Gelar yang bisa dikunjungi disampaikan oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata(Pokdarwis) Gelar, I Wayan Wisada kepada Bali.viva.co.id saat ditemui diareal parkir wisata Gelar.
Keindahan Alam Pegunungan yang Masih Asri
Sebagai destinasi wisata alam tentu keindahan alam menjadi panorama tersendiri yang sudah pasti tersaji disetiap obyek wisata, termasuk Gelar. Keindahan alam sudah tersaji mulai dari memasuki Banjar Palungan Batu, dimana para pengunjung sudah disuguhkan oleh hamparan perkebunan dengan nuansa perbukitan dan lembah.
Bahkan diketinggian tertentu pengunjung bisa melihat birunya air laut nan jauh disana serta hamparan dataran rendah perkotaan, yakni Kota Negara sebagai ibu kota Kabupaten Jembrana. Dimana pengunjung bisa menikmati keindahan alam sambil berswafoto. Dari ketinggian terlihat aliran sungai yang berliku menambah suasana keindahan alam nan menajubkan. Tidak hanya sampai disitu, keindahan alam akan terus tersaji hingga pengunjung tiba di wisata Gelar.
Wisata Permandian dengan Air Pegunungan yang Bersih dan Jernih
Pengunjung sedang mandi di wisata Gelar
- I Nyoman Sudika/ Viva Bali
Selain keindahan alam, wisata permandian menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang datang ke wisata Gelar. Bahkan kebanyakan pengunjung datang ke Gelar hanya untuk sekedar mandi di sungai bersama keluarga.
Dengan struktur sungai yang bebatuan, pengunjung bisa mandi sambil menikmati gemercik suara air menambah nuansa kesejukan yang mampu menciptakan ketenangan. Air yang jernih dan bersih menambah kenyamanan dan keleluasaan pengunjung mandi dialiran sungai Gelar. Tidak hanya bagi orang dewasa, namun anak-anak pun bisa mandi dengan aman dan nyaman.
“Tentu tetap dalam pengawasan orang tua, meski airnya jernih namun disejumlah lokasi airnya cukup dalam, ada juga aliran air cukup deras sehingga anak-anak perlu pengawasan orang dewasa,” ungkap Wisada.
Jembatan Merah, Tempat Berswafoto dengan Latar Belakang Aliran Sungai
Bagi pengunjung yang enggan mandi, masih banyak spot yang bisa dinikmati unuk memanjakan mata dan berswafoto. Salah satunya jembatan gantung dari kayu yang dikenal dikalangan pengunjung dengan sebutan jembatan merah.
Jembatan merah memang menjadi salah satu ikon wisata Gelar. Meski berulang kali disapu banjir, jembatan ini tetap dipertahankan sebagai jembatan gantung yang hanya bisa di lewati pejalan kaki dan sepeda motor.
Dari jembatan merah, pengunjung bisa melihat view menajubkan aliran sungai dengan hamparan bebatuan. Sekaligus bisa melihat view pegunungan disebelah utara wisata Gelar. Sangat cocok dijadikan tempat untuk berswafoto.
Monumen Lembah Merdeka Sebagai Wisata Sejarah dan Edukasi
Selain itu, tidak jauh dari lokasi permandian, terdapat monumen perjuangan namanya Monumen Lembah Merdeka atau monumen perjuangan Gelar, Pada jaman perjuangan dahulu, para pejuang menjadikan lembah merdeka sebagai markas saat melawan penjajahan Belanda, terutama dimasa mempertahankan kemerdekaan.
Saat ini, di Monumen Lembah Merdeka sering dijadikan tempat untuk berkemah. Tempatnya yang cukup luas berada dilembah dan dekat sungai menjadi salah satu tempat representative untuk melakukan berbagai kegiatan alam, sambil mengenal sejarah perjuangan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.
Wisata Trekking Perkebunan dan Mendaki Gunung
Nah yang satu ini, khusus bagi pengunjung yang senang akan petualangan. Dengan medan yang cukup sulit memberikan tantangan tersendiri bagi para pecinta trekking. Ada beberapa jenis trekking yang ditawarkan oleh Pokdarwis Gelar, mulai dari spot lokal yakni areal perkebunan, spot menengah yakni hingga tengah hutan hingga spot mendaki gunung Merebuk hingga tembus ke wilayah Kabupaten Buleleng.
“Ada Trekking dua jam lokalan yakni menyusuri perkebunan, Dua jam hutan zona I dan zona II itu jarak tempuh selama empat jam dan 24 jam zona III bisa langsung sampai ke puncak gunung dan turunnya nanti di Desa Banyupoh, Kabupaten Buleleng,” cerita Wisada kepada Bali.viva.co.id akhir Mei 2025.
Masih menurut Wisada, selama menyusuri lereng gunung Merebuk, banyak tempat yang bisa dikunjungi seperti goa, sumber mata air serta 17 kali melewati sungai. Para pengunjung juga bisa menginap didalam hutan jika ingin menikmati sensasi bermalam dialam bebas. Tentu paket ini ada tarif khusus sesuai dengan zona yang diinginkan.
Sebagai Ketua Pokdarwis yang sekaligus sebagai pemandu lokal, Wisada mengingatkan wisata Gelar merupakan wisata alam yang sangat dekat dengan pegununan tentu sangat tergantung dengan cuaca. Sungai Gelar salah satu sungai terbesar di Jembrana yang sangat rawan terjadi banjir. Jika terjadi banjir semua aktivitas kunjungan wisata di tutup.