Proyek Perbaikan DI Bajulmati Seret Pasokan Air Sawah, Petani Desa Wonorejo Merugi?
- Anton Heri Laksana/ VIVA Bali
Situbondo, VIVA Bali –Belum juga sebulan, ratusan petani Desa Wonorejo sudah mulai terimbas akibat pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi (DI) Bajulmati. Pasokan air untuk lahan persawahan mereka semakin berkurang dan bisa berimbas pada masa tanam maupun hasil panen.
Namun ratusan petani Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupatan Situbondo, Jawa Timur ini hanya bisa pasrah.
Sosialisasi terkait pengerjaan proyek yang menelan dana Rp 22.941.070.400,00- telah disosialisasikan jauh hari sebelum pelaksanaan proyek oleh sejumlah pihak terkait.
Kondisi berbeda saat proyek tersebut dimulai pada awal Bulan September 2025, dampak yang tidak pernah diantisipasi petani mulai dirasa merugikan.
“Betul memang, sosialisasi sudah dilakukan dan kami hanya bisa bilang iya saat itu karena memang itu proyek pemerintah,” ujar seorang anggota kelompok tani, Dan.
Dalam kesepakatan, aliran sungai tidak dimatikan secara total namun dengan sistem buka tutup, 4 hari mati dan 3 hari hidup.
“Ternyata dengan sistem tersebut, kami petani masih belum bisa memenuhi kebutuhan air untuk areal persawahan kami. Mohon kebijakan tersebut bisa diubah agar tidak terlalu merugikan petani,” tutur Dan saat ditemui VIVA News.