Tekan Dampak Pariwisata, Menteri LH Targetkan Seluruh Hotel Bintang Bali Raih Proper Biru
- https://bali.antaranews.com/berita/390133/menteri-lh-targetkan-hotel-bintang-di-bali-berpredikat-biru-desember
Badung, VIVA Bali –Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menargetkan seluruh hotel berbintang di Bali, yang berjumlah 229 usaha, wajib mencapai predikat minimal Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) urusan lingkungan.
Dilansir dari antaranews.com, target ambisius ini harus dicapai oleh para pelaku usaha akomodasi paling lambat Desember 2025.
Dalam penilaian awal, Menteri LH menyebutkan bahwa rata-rata hotel berbintang di Bali masih berada di predikat Merah.
Ia menegaskan bahwa perbaikan kinerja lingkungan ini krusial untuk menjaga daya saing pariwisata Bali di kancah global.
"Kami ingin menyematkan hotel bapak ibu sebagai hotel berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan proper minimal biru supaya memiliki kapasitas yang sama pada saat kita harus bertarung dengan pariwisata di negara lain," Ujar Hanif Faisol di Badung pada Jumat, 26 September 2025
Menteri LH secara khusus menyoroti masalah penanganan sampah yang mendesak.
Ia membeberkan data bahwa TPA Suwung menerima sampah 1.800 ton per hari, jauh melebihi jumlah normal 1.300 ton per hari yang dihasilkan oleh penduduk lokal. Kelebihan 500 ton sampah harian ini diindikasikan berasal dari sektor pariwisata.
"Kami indikasikan ini berasal dari wisatawan yang hadir di Bali, inilah yang kemudian mendorong kami melakukan pembinaan, penaatan, dan pengelolaan sampah di masing-masing hotel di Bali terutama fase pertama hotel berbintang," jelasnya.
Untuk itu, pelaku usaha diminta segera menyelesaikan sampah mereka sendiri, kecuali residu yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
Selain penanganan sampah, ada empat aspek lingkungan lain yang akan dinilai ulang pada Desember 2025, yaitu pengendalian pencemaran air, pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3), pengelolaan limbah B3, dan pengendalian pencemaran udara.
Hanif Faisol mengingatkan bahwa pariwisata Bali sangat bergantung pada keunikan alam dan budaya.
Jika kualitas lingkungan menurun, dampaknya akan langsung terasa pada sektor pariwisata itu sendiri.
Pada tahap awal ini, fokus utama adalah hotel berbintang, sebelum meluas ke restoran berbintang.