PCO Menegaskan Stimulus Ekonomi Perkuat Perlindungan Pekerja Lepas dan Ojek Online
- https://www.antaranews.com/berita/5114781/pco-stimulus-ekonomi-2025-sasar-pekerja-lepas-dan-ojol
Jakarta, VIVA Bali – Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal menyatakan bahwa kelompok pekerja lepas, termasuk pengemudi ojek online menjadi salah satu sasaran utama penerima manfaat dalam paket stimulus ekonomi 2025.
Fithra Faisal menjelaskan bahwa paket tersebut terdiri dari delapan program akselerasi, empat program lanjutan, serta lima program penyerapan tenaga kerja.
"Insentif dari stimulus ekonomi ini juga melindungi pekerja informal. Mereka mendapat perhatian khusus dari pemerintah," ujar Tenaga Ahli Utama PCO Fithra Faisal, dalam keterangannya di Jakarta. Rabu 17 September 2025.
Diketahui, salah satu program akselerasi yang disiapkan adalah bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi pekerja transportasi online, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan tenaga logistik.
Bantuan itu diberikan dalam bentuk potongan iuran BPJS Ketenagakerjaan hingga 50 persen selama enam bulan, dengan target penerima mencapai 731.361 orang.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program peningkatan kualitas permukiman bagi pekerja lepas atau gig worker di sejumlah daerah percontohan.
Wilayah tersebut meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Batam.
"Untuk gig economy yang mayoritas berada di sektor informal. Mereka diprioritaskan untuk mendapatkan perumahan yang layak," kata Fithra Faisal, dilansir dari antaranews.com.
Lebih lanjut, Fithra Faisal menyebutkan paket stimulus ekonomi dirancang secara menyeluruh. Tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Namun, juga mendorong terciptanya lapangan kerja baru melalui program magang, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, hingga Kampung Nelayan Merah Putih.
"Jadi, ini full coverage. Dari sisi kesejahteraan masyarakat tersedia, dari sisi demand juga konkret dengan adanya subsidi pangan dan subsidi pajak yang ditanggung pemerintah. Semua aspek diperhatikan sebagai jawaban atas concern masyarakat," ujar Tenaga Ahli Utama PCO.
Dari sisi pendanaan, paket stimulus ini ditopang kebijakan keuangan berupa pemindahan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke enam bank nasional untuk memperkuat likuiditas perbankan.
"Langkah ini memperbaiki likuiditas sekaligus menciptakan channeling ke sektor riil. Percuma kalau kita membanjiri likuiditas, tetapi sektor riil belum bergeliat. Karena itu, pemerintah melakukan akselerasi ini untuk membuka ruang-ruang ekonomi," pungkas Fithra Faisal.
Dengan berbagai program yang ditawarkan, pemerintah berharap stimulus ekonomi dapat memperkuat perlindungan bagi pekerja lepas sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi di berbagai sektor.