Rumah Uya Kuya Dijarah Massa, Piala dan Tas Branded Raib Digondol
- https://bengkulu.antaranews.com/berita/370567/uya-kuya-sebut-media-sosial-artis-bisa-dijadikan-hotline-untuk-aduan
Jakarta, VIVA Bali –Rumah Uya Kuya di Pondok Bambu diserbu massa, pagar jebol, isi rumah porak-poranda. Piala, tas branded, hingga barang elektronik raib digondol, meninggalkan jejak kekacauan dan kepanikan.
Gelombang amarah publik terhadap figur politik dan selebritas yang dianggap dekat dengan anggota DPR kembali pecah.
Setelah kediaman Ahmad Sahroni dan Eko Patrio, kini giliran rumah Uya Kuya di Pondok Bambu, Jakarta Timur, yang diserbu massa.
Berdasarkan rekaman video diunggah pertama oleh @blackgoku151 dan beredar di media sosial, suasana mulai memanas sejak pukul 22.00 WIB.
Awalnya, rumah Uya dijaga sejumlah anggota ormas. Sabtu, 30 Agustus 2025
Namun, sekitar pukul 22.30 WIB, kerumunan semakin membesar hingga pagar rumah jebol.
Massa pun merangsek masuk dan mendobrak pintu kediaman Uya Kuya atau Surya Utama.
Dalam video berdurasi dua menit yang dibagikan akun X @blackgoku151, terlihat kondisi rumah kacau balau.
Sebagian massa menghancurkan perabotan, sementara lainnya naik ke lantai dua untuk menjarah barang pribadi.
Deretan piala penghargaan, memorabilia, serta koleksi tas branded yang kerap dipamerkan Uya di media sosial ikut digondol.
Sejumlah alat elektronik seperti kulkas, televisi, printer, hingga sound system juga raib.
“Ini tasnya, asli branded semua. Wah gila, ikut dibawa,” terdengar suara seseorang dalam rekaman video.
Sebelumnya, Uya Kuya sempat meminta maaf secara terbuka lewat media sosial setelah namanya ikut terseret dalam daftar figur publik yang dianggap terlalu dekat dengan elite DPR.
Namun, langkah itu tidak cukup untuk meredam amarah massa.
Dalam beberapa hari terakhir, nama Uya memang ramai diperbincangkan warganet dan disebut-sebut sebagai target berikutnya setelah Sahroni dan Eko Patrio.
Sebagai selebritas yang kini juga terjun ke dunia politik, Uya dianggap publik “berada di pihak yang salah” di tengah krisis kepercayaan terhadap parlemen.
Peristiwa ini sontak menuai beragam komentar di jagat maya.
Sebagian besar mengecam aksi brutal massa, namun ada pula yang menyindir posisi Uya Kuya dalam politik.
“Bayangin udah minta maaf, tapi rumah masih dijarah juga. Ini udah bukan demo, tapi murni penjarahan,” tulis akun @indorakyat.
“Dulu nyari sensasi, sekarang malah kena sensasi massal. Kasian sih, tapi ya begitulah kalau main-main sama politik,” tambah akun @berisikaja
Dengan insiden ini, dalam waktu kurang dari 24 jam, publik menyaksikan tiga tokoh berbeda jadi korban penjarahan yaitu Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya.
Jika di rumah Sahroni massa menggasak mobil mewah dan brankas, di rumah Eko Patrio hingga sandal jepit, maka di kediaman Uya simbol-simbol personal justru jadi incaran.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait penjarahan rumah Uya Kuya.
Belum diketahui pula berapa total kerugian yang dialami dan apakah sudah ada laporan resmi dari pihak keluarga.