Teken Kontrak 60 Juta USD, Kopi hingga Biskuit Indonesia Semakin Ramaikan Pasar Arab Saudi
- https://www.instagram.com/p/Con82Hbvu8g/?igsh=MTlmYWI4eHBjMTkyNg==
Arab Saudi, VIVA Bali –Distributor ternama Arab Saudi, Mohammed Bawazir for Trading Co., Ltd (MBT), menandatangani Letter of Intent (LoI) senilai USD 60 juta atau sekitar Rp975,85 miliar untuk pembelian produk-produk makanan olahan Indonesia.
Produk yang menjadi fokus adalah kopi siap minum (ready to drink), biskuit, dan tuna kaleng, namun peluang untuk menambah jenis produk lainnya masih terbuka lebar.
Penandatanganan LoI dilakukan oleh Managing Director MBT, Fawzi Bawazier dan disaksikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan RI, Fajarini Puntodewi saat kunjungan ke MBT, Senin 25 Agustus 2025.
Turut mendampingi, Sekretaris Ditjen PEN Kemendag, Arief Wibisono, dan Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Bagas Haryotejo.
“Penandatanganan komitmen LoI senilai USD 60 juta oleh MBT adalah kabar baik bagi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar global,” ujar Puntodewi dalam rilis yang diterima bali.viva.co.id.
Puntodewi menegaskan, Kemendag akan menindaklanjuti komitmen LoI melalui berbagai langkah strategis.
Salah satunya adalah presentasi produk oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau pitching, serta penjajakan bisnis (business matching) dalam kerangka program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
MBT sendiri merupakan distributor makanan dan minuman, produk herbal, dan perawatan tubuh terkemuka di Arab Saudi.
Perusahaan ini telah menjadi mitra lama Indonesia, membantu menyalurkan produk mamin ke berbagai wilayah di Arab Saudi.
Prestasinya pun diakui melalui Primaduta Award sebanyak tiga kali, yakni pada 2016, 2019, dan 2024.
“MBT terus mendorong penggunaan produk-produk Indonesia di pasar Arab Saudi. Kami sangat terbuka untuk mendukung pelaku usaha Indonesia, baik perusahaan besar maupun UMKM, agar dapat menembus pasar global,” tegas Fawzi Bawazier.
Selain itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa Kemendag secara konsisten membuka akses pasar dan memberikan fasilitas bagi eksportir Indonesia.
Termasuk melalui perjanjian dagang Indonesia-Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (Indonesia-GCC FTA) yang sedang dijajaki.
“Proses perundingan Indonesia-GCC FTA sedang berlangsung dan akan disepakati dalam waktu dekat. Pelaku usaha Indonesia harus mempersiapkan kompetensinya agar bisa memanfaatkan peluang yang terbuka,” ujar Mendag Busan.
Melansir data perdagangan periode Januari hingga Juni 2025, total nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai USD 3,28 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Arab Saudi USD 1,70 miliar.
Angka ini tentunya meningkat 49,53 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sedangkan impor dari Arab Saudi ke Indonesia tercatat USD 1,58 miliar, sehingga Indonesia mencatat surplus USD 128 juta.
Pada periode yang sama, ekspor makanan olahan Indonesia ke Arab Saudi tercatat USD 134 juta, tumbuh 4,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Produk kopi siap minum, biskuit, dan tuna kaleng menjadi motor utama pendorong kenaikan ekspor tersebut.