Inovasi Kelola Sampah ala Finns Bali yang Hasilkan Sampah Hingga 80 Ton per Bulan, Terbuang ke TPA Suwung Hanya 5 Persen

Aktivitas Sejumlah Pegawai Finns Bali Memilah Sampah
Sumber :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

Badung, VIVA Bali –Kepedulian menjaga kebersihan Bali memang bukan tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh warga.

Wisatawan asal NTT, Korban Terseret Arus di Pantai Berawa Ditemukan Terapung

Hal ini ditunjukkan tempat usaha Finns Bali yang telah memiliki pemilahan sampah bekerjasama dengan sejumlah instansi dan institusi terkait.

Menghasilkan sampah rata-rata per hari mencapai dua ton, dan jika di hari libur bisa bertambah hingga dua bahkan tiga kali lipat, atau dalam sebulan mencapai 80 ton tentu bukan hal mudah.

Uniknya Merayakan HUT ke 80 RI di The Apurva Kempinski Bali

Bukti keseriusan Finns Bali ikut berperan menjaga alam Bali dengan membentuk departemen khusus yang menangani isu lingkungan, sosial dan tata kelola atau ESG.

 

Robot Pembersih Pantai Seharga Rp1 M Milik Finns Bali Siap Beraksi

Rekap Laporan Daur Ulang Sampah Finns Bali

Photo :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

 

“Tantangan sekaligus pencapaian terbesar kami adalah mengelola sampah secara bertanggung jawab. Kami telah membangun fasilitas pemilahan sampah seluas 200 meter persegi yang nantinya mampu mengolah hingga lima ton sampah per hari. Semua akan dipilah dari sumbernya,” papar Direktur PT PSN, Wayan Asrama pada Bali.viva.co.id.

Sejak langkah konkret ini dimulai, Finns Bali berhasil menurunkan jumlah sampah yang dikirim ke TPA Suwung.

 

Tumpukan Sampah Milik Finns Bali yang Telah Dipilah

Photo :
  • Dewi Umaryati/ VIVA Bali

 

 

Dari yang sebelumnya mencapai 80 persen, terus berkurang menjadi 20 persen sampai tersisa hanya 5 persen saja.

“Sejak pengelolaan sampah ini dilakukan dilakukan secara mandiri, Finns Bali mampu mengalihkan lebih dari satu juta kilogram sampah ke TPA ang setara dengan berat 200 ekor gajah,” kata Asrama, Selasa, 19 Agustus 2025.

Dengan pengelolaan sampah ini ternyata juga menambah pemasukan atau pundi-pundi uang untuk Finns Bali.

Diungkapkan Environmental Social Government (ESG) Manager Finns Bali, Muhammad Abdul Manaf, dari hasil penjualan sampah non organik saja dalam sebulan menambah pemasukan sekitar Rp5,5 juta per bulan.

“Sampah yang sudah dipilah sudah ada yang mengambil karena kita memang sudah kerjasama,” jelas Manaf.

Tempat pemilahan sampah juga dibuat dalam ruangan tertutup dilengkapi AC yang terpasang di beberapa titik.

“Terkait penggunaan AC ini memang sengaja dilakukan karena lingkungan di sekitar kita sudah padat penduduk, ada vila dan perumahan lain. Kita mencegah supaya bau tidak sampai keluar dan mengganggu,” papar Manaf lagi.

Dengan langkah ini membuktikan bahwa perusahaan hospitality mampu menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah modern dan edukatif.