Ribuan Masyarakat Padati Festival Sangiang Api di Bima, IKRA Sentil Pemerintah

Euforia masyarakat di Festival Sangiang Api di Bima
Sumber :
  • Juwair Saddam/ VIVA Bali

Bima, VIVA Bali –Ribuan masyarakat memadati Festival Sangiang Api (FSA) di Desa Sangiang Kecamatan Wera Kabupaten Bima, NTB. Para pengunjung bukan hanya dari Bima, tapi juga berasal dari Dompu hingga Sumbawa dan Lombok. 

Ibunya Meninggal, Pemuda 19 Tahun di Bima Gantung Diri Karena Depresi

Festival tahunan yang sudah berlangsung sepekan ini berlangsung semarak. Berbagai lomba digelar seperti perahu dayung, menyelam, lomba catur pantai hingga pantun. Kemudian di hari puncak FSA 2025 juga diadakan Run 10K, Sepeda dan Pawai Rimpu.

Salah satu yang menjadi daya tarik adalah Lomba Sampan Layar. Lomba yang diikuti 12 unit sampan tersebut ditonton puluhan ribuan masyarakat. Masyarakat antusias menyaksikan lomba yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sangiang tersebut. 

Dorong Pembangunan Masjid Terapung di Kabupaten Bima, Mahdalena siap Bantu Pakai Dana Pribadi

Ketua Ikatan Keluarga Wera Nusantara (IKRA) Prof Muhtar tidak menyangka tingginya euforia masyarakat menghadiri FSA tahun 2025. Sejak pertama digelar pada tahun 2018 diakui tahun ini lebih meriah. 

"Awalnya target kunjungan masyarakat di FSA hanya 5 ribu. Ternyata yang datang jumlahnya jauh lebih banyak, capai belasan ribu," kata Muhtar pada Bali.viva.co.id, Minggu 3 Agustus 2025.

Anggota DPR RI Mahdalena Pastikan Sekolah Rakyat Dibangun di Kabupaten Bima Tahun ini

Euforia masyarakat di FSA tahun 2025 menurut Muhtar harus disambut baik. Menurutnya, FSA harus tetap dilestarikan sebagai event hiburan rakyat. Selain itu, FSA juga mempu meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi UMKM. 

"Cuman ada beberapa yang perlu dievaluasi dan itu harus dibenahi bersama. Diantaranya, kurangnya UMKM makanan khas daerah seperti ikan bakar, Kadodo (Dodol) khas Wera, Palumara serta makanan khas Bima lain," ujarnya. 

Muhtar menjelaskan dengan tingginya animo masyarakat yang luar biasa tentunya FSA diharapkan bisa menembus Kalender Event Nasional (KEN) Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. 

"Kami berharap ini bisa menembus KEN," imbuhnya.

Kendati demikian, pihaknya masih belum puas dengan minimnya support dari pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun Pemkab Bima. Menurutnya, FSA 2025 digelar atas kebersamaan Ikra dan masyarakat. 

"Kami harus menyampaikan itu. Dukungan pemerintah sangat minim untuk FSA 2025," pungkasnya.