Luasnya Fantastis! PLTS 100 MW Akan Dibangun di Banyuwangi
- Pexels: Mark Stebnicki
Banyuwangi, VIVA Bali – Kabupaten Banyuwangi dipastikan akan menjadi lokasi pembangunan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) land base terbesar di Indonesia. Proyek dengan kapasitas 100 Mega Watt (MW) ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam mencapai target net zero emission melalui pemanfaatan energi baru terbarukan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap proyek strategis nasional (PSN) ini. Hal tersebut disampaikan usai pertemuan dengan tim PT. PLN Indonesia Power yang dipimpin oleh Vice President Pre-Construction, Aswindo, di Banyuwangi pada Kamis, 8 Mei 2025.
"Kami sudah bertemu dengan tim PT. PLN Indonesia Power, membicarakan rencana pembangunan PLTS di Banyuwangi. Pada prinsipnya pemerintah daerah siap memberikan dukungan untuk kelancaran pembangunan tersebut. Apalagi pembangunan PLTS ini termasuk salah satu Program Strategis Nasional (PSN)," ujar Bupati Ipuk pada Jumat, 9 Mei 2025
Ipuk mengatakan PLTS di Banyuwangi merupakan bagian dari program pemerintah untuk peningkatan energi baru terbarukan, guna mendukung net zero emision yang ditargetkan tercapai pada tahun 2060.
"Pembangunan dijadwalkan akan dimulai pada akhir 2025, dan ditargetkan selesai serta mulai beroperasi untuk menghasilkan listrik pada 2026. PLTS ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Jawa dan Bali," imbuhnya.
Berapa Luasnya?
Aswindo dari PT. PLN Indonesia Power membenarkan bahwa proyek PLTS ini telah masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Ia menegaskan potensi PLTS Banyuwangi sebagai salah satu yang terbesar di kategori land base di Indonesia.
"PLTS di Banyuwangi ini akan jadi bagian dari PLTS land base terbesar di Indonesia,” ungkap Aswindo.
Lebih lanjut, terungkap bahwa PLTS dengan kapasitas besar ini akan menempati lahan seluas 130 hektar yang merupakan aset PTPN I Regional 5. Lokasi strategis di Kecamatan Kalipuro dipilih karena Banyuwangi memiliki tingkat iradiansi atau potensi tenaga matahari yang sangat tinggi.
“Iradiansi atau tenaga matahari di Banyuwangi sangat besar, berdasarkan data penelitian yang sudah dilakukan selama 20 tahun kebelakang. Selain itu dari sisi teknis lainnya seperti kematangan lahan juga menunjang,” jelas Aswindo.
Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS Banyuwangi nantinya akan diintegrasikan ke dalam sistem koneksi tegangan salur 150 KV Jawa-Bali untuk memenuhi kebutuhan listrik di kedua pulau tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang mendukung dan memberi kemudahan pada pembangunan PLTS ini,” pungkas Aswindo.
Dengan lahan seluas 130 hektar yang akan digunakan, pembangunan PLTS ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan energi surya di Indonesia, khususnya di Banyuwangi. Proyek ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik tetapi juga berkontribusi besar terhadap target net zero emission nasional.