Proyek Jembatan Lantan Lombok Tengah Diprotes Karena Dianggap Merusak Aset Desa
- Dok. Kades Lantan/ VIVA Bali
Lombok Tengah, VIVA Bali –Pihak desa Lantan kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah memprotes pembangunan jembatan penghubung antara desa Lantan dan desa Karang Sidemen yang saat ini sedang berjalan di desa tersebut. Alasannya karena aset desa berupa kolam renang yang ada di sekitar lokasi pembangunan itu terkena proyek jembatan.
"Lahan tempat kolam itu mau dibuat jembatan mau dirusak. Cuma saya belum ijinkan. Kok sekarang kena kolam. Bingung saya jadinya. Di perencanaan tidak kena kolam. Tapi saat pembangunan berjalan ada perubahan perencanaan makanya kita bingung jadinya," ujar Kepala Desa Lantan, Erwandi kepada Bali.viva.co.id, Kamis, 10 Juli 2025.
Dijelaskan, pengerjaan jembatan ini adalah proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum senilai Rp 6, 1 miliar dan sudah berjalan sejak Februari 2025 lalu. Di dalam perencanaan awal, kolam renang di desa Lantan tidak terkena proyek jembatan.
Akan tetapi, saat proyek berjalan kolam tersebut malah kena. Pihaknya tidak menerima hal itu karena artinya ukuran kolam akan menjadi kecil dan tidak layak lagi. Akan tetapi, hal itu tidak akan dianggap jadi masalah kalau pihak kontraktor yakni PT Imam Karya bersedia mengganti lahan kolam itu dengan melakukan pelebaran kolam ke bagian utara.
"Artinya kalau dipakai kolam itu tidak jadi masalah tapi konsekuensinya harus diganti perbaikannya. Harus ke utara kolam itu. Jangan sampai di satu sisi kami dapat manfaat tapi di sisi lain kami akan dirugikan. Masak kolamnya jadi kecil kayak kolam bebek, tidak seru jadinya," cetus Erwandi.
Pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pihak kontraktor agar bersedia mengganti lahan kolam tersebut. Namun, belum ada titik terang.
Dikonfirmasi terpisah, Manager proyek jembatan, Budi Waluyo, membantah terjadinya perubahan gambar titik koordinat pembangunan jembatan dan merusak fasilitas kolam renang yang ada di sekitar lokasi pembangunan.
"Kolam renang tidak terkena jalan pendekat, kalau terkait kolam renang kami upayakan untuk tidak merusaknya," katanya.
Dia mengklaim pondasi jembatan gantung sudah sesuai titik koordinat seperti desain awal. Akan tetapi, untuk beberapa kerusakan lain seperti akses jalan yang terdampak pembangunan jembatan, pihaknya akan melakukan perbaikan.
"Perihal jalan desa, akses dari gapura ke lokasi proyek yang rusak akibat pekerjaan tersebut kami akan perbaiki," tandasnya.