Bulog Hentikan Sementara Penyerapan Jagung Petani di Wilayah Bima dan Dompu
- Juwair Saddam/ VIVA Bali
Bima, VIVA Bali –Perum Bulog Cabang Bima menghentikan pembelian jagung di tingkat petani karena gudang penyimpanan penuh. Kebijakan ini berlaku di wilayah kerja Bulog Bima meliputi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
"Hentian ini hanya bersifat sementara dengan batas waktu tidak ditentukan," jelas Kepala Perum Bulog Bima, Heri Sulistyo, Selasa, 3 Juni 2025.
Heri menegaskan, Gudang Bulog saat ini masih menyimpan jagung hasil pembelian tahun 2024 dan masih belum terjual. Bulog juga sedang menyiapkan gudang tambahan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga, mengingat target penyerapan jagung petani hingga sekarang baru menyentuh 25 persen.
"Artinya masih 75 persen yang diserap hingga akhir tahun. Menyangkut gudang baru juga kami sudah berkoordinasi ke pemerintah daerah agar menyediakan lahan pembangunan. Nanti akan ada alokasi anggaran dari pusat jika lahannya sudah ada," tuturnya.
Heri menjelaskan, total jagung pipil yang diserap Bulog Bima sepanjang 2025 sebanyak 21.840 ton atau 2 persen dari target nasional yakni 1,2 juta ton. Jumlah serapan Bulog Bima menurut dia, terbesar di wilayah NTB.
"Kuota serapan ini ditentukan oleh pusat. Sebenarnya target serapan ini tidak relevan dengan kapasitas gudang di wilayah kerja Bulog Bima," katanya.
Menurut Heri, harga pembelian sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 5.500 per kilogram dengan kadar air 14. Harga ini tentu membuat petani sedikit untung. Selain itu, Bulog juga menanggung biaya angkut dari lokasi pengangkutan ke gudang Bulog dengan hitungan Rp 200 per kilogram.