Fakta Mengejutkan dari Karapan Sapi yang Tidak Banyak Orang Ketahui

Ilustrasi Karapan Sapi Foto Oleh Wizurai Mahatma
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-5769197/

Lifestyle, VIVA Bali – Bagi masyarakat Madura, karapan sapi bukan hanya tontonan seru, melainkan simbol budaya yang diwariskan turun-temurun. Setiap tahun, tradisi karapan sapi berhasil menarik perhatian wisatawan dalam maupun luar negeri. Namun, di balik gegap gempita lomba, banyak fakta yang jarang diketahui publik.

Kerugian Banjir Bali Masih Dihitung, Perbaikan Kerusakan Infrastruktur Ditanggung APBN

Sejarah Karapan Sapi

Sejarah karapan sapi dipercaya sudah ada sejak abad ke-13 pada masa Kerajaan Sumenep. Awalnya, sapi digunakan untuk membajak sawah, hingga akhirnya masyarakat mengadakan adu kecepatan untuk hiburan setelah panen. Seiring waktu, lomba ini berkembang menjadi acara besar yang identik dengan Madura, bahkan disebut sebagai “sport of kings” oleh para peneliti kebudayaan.

Fakta Unik Tradisi Karapan Sapi

PAUD Gratis di Kalibukbuk Wujudkan Generasi Cerdas Sejak Golden Age

Salah satu fakta unik tradisi ini adalah persiapan panjang sebelum lomba. Para pemilik sapi biasanya memberi perawatan khusus berupa pijatan, ramuan jamu, bahkan doa-doa tertentu agar sapi mereka sehat dan kuat. Ada juga kepercayaan bahwa karakter pemilik bisa memengaruhi performa sapi di arena lomba, sehingga hubungan emosional antara pemilik dan hewan sangat dijaga.

Tak hanya itu, kostum dan hiasan pada sapi juga dibuat semarak. Kalung warna-warni, lonceng, hingga kain berhias sulam emas dipasang agar semakin meriah. Hal ini menjadikan tradisi unik dari Madura ini bukan sekadar lomba, tapi juga sebuah perayaan budaya.

Makna Karapan Sapi Bagi Masyarakat

Halaman Selanjutnya
img_title
TNI, Polri, dan ASN Kompak Bersihkan Sisa Banjir Denpasar, Pulihkan Akses Warga