Gaji Guru Ideal Rp 25 Juta Per Bulan Dorongan Komisi X DPR untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Ilustrasi guru dan murid.
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-ai-image/digital-art-young-students-attending-school_94174756.htm#fromView=search&page=1&position=18&uuid=8a69342c-bef2-45e2-9e48-19c30bb798d3&query=Guru+sekolah+

Pendidikan, VIVA Bali – Suara lantang terdengar di ruang rapat Komisi X DPR RI. Juliyatmono, anggota DPR dari Fraksi Golkar, menyampaikan sebuah usulan yang langsung memicu perhatian publik. Baginya, profesi guru adalah pilar utama peradaban, dan kesejahteraan mereka tidak bisa dibiarkan berada di titik minim.

Masuk Sekolah? Cek Dulu 3 Kesiapan Ini pada Anak Anda!

“Bayangkan jika guru di Indonesia menerima gaji Rp 25 juta per bulan,” ucapnya penuh keyakinan. “Profesi ini akan menjadi dambaan banyak orang, kualitas pengajaran meningkat, dan pendidikan kita bisa sejajar dengan negara-negara maju.”

Mengapa Gaji Rp 25 Juta?

Menurut Juliyatmono, gaji guru yang layak bukan sekadar soal uang, tetapi investasi masa depan bangsa. Ia melihat kesejahteraan yang memadai akan:

Pendidikan, Kunci Utama Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

1. Menarik lebih banyak talenta terbaik untuk menjadi guru.

2. Memotivasi guru yang sudah ada untuk terus meningkatkan kualitas mengajar.

Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Terbesar ditahun 2025

3. Memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.

Saat ini, anggaran pendidikan Indonesia sudah mencapai 20% dari APBN, namun distribusinya dianggap belum optimal untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Usulan 2% PDB untuk Guru

Di tengah wacana ini, Juliyatmono juga menyoroti perlunya strategi alokasi yang lebih fokus. Ia mengusulkan agar 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) diarahkan khusus untuk sektor guru.

Baginya, ini adalah langkah realistis jika pemerintah ingin menjadikan guru sebagai profesi bergengsi sekaligus motor penggerak peningkatan mutu pendidikan nasional.

Tantangan di Lapangan

Meski gagasan ini mendapat sambutan positif di media, tantangan implementasinya tidak kecil. Beberapa pihak menyoroti:

Besarnya beban fiskal yang akan timbul jika gaji guru dinaikkan secara signifikan. Perlunya reformasi distribusi anggaran agar tidak tumpang tindih. Kebutuhan akan sistem penilaian kinerja guru yang transparan jika gaji dinaikkan drastis.

Namun bagi Juliyatmono, semua itu hanyalah bagian dari proses. “Jika kita sepakat bahwa pendidikan adalah prioritas, maka guru harus berada di posisi terhormat,” tegasnya.

Dampak yang Diharapkan

Jika gaji ideal Rp 25 juta terealisasi, Juliyatmono meyakini:

1. Motivasi guru akan meningkat.

2. Kompetisi menjadi guru akan lebih ketat sehingga kualitas rekrutmen naik.

3. Murid mendapatkan pengajaran yang lebih baik, konsisten, dan inovatif.

Selain itu hal ini juga diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat, bahwa guru bukan hanya pekerjaan mulia, tetapi juga profesi yang memberikan kesejahteraan hidup.

Usulan gaji guru Rp 25 juta per bulan mungkin terdengar ambisius, namun narasi yang dibangun Juliyatmono berhasil menggugah banyak pihak untuk berpikir ulang tentang kesejahteraan pendidik.

Di tengah sorotan pada kualitas pendidikan nasional, ide ini menjadi pengingat bahwa guru adalah ujung tombak perubahan. Jika ingin pendidikan Indonesia melesat, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas, bukan wacana sesaat.